CMO Aplikasi PINTU Bagikan Tips Berinvestasi di Tengah Bayangan Resesi
jpnn.com, JAKARTA - Berbagai lembaga memprediksi dan memberi peringatan akan kemungkinan terjadinya resesi, yang diperkirakan dapat memangkas pertumbuhan ekonomi.
Timothius Martin, Chief Marketing Officer PINTU mengatakan sebagai investor, kita harus selalu memahami berbagai faktor resiko yang bisa timbul, baik dari sisi makro-ekonomi, fundamental project atau aset, dan keadaan teknikal pasar.
"Selain itu, di masa winter dan kemungkinan adanya resesi seperti saat ini, sangat penting juga untuk kita bisa lebih disiplin dalam mengatur keuangan dan menggunakan metode terstruktur seperti Dollar Cost Averaging (DCA) yang dapat membantu mengurangi risiko investasi dalam jangka panjang,” ujar Timo.
Dalam laporan International Monetary Fund (IMF) memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada 2023 menunjukan pertumbuhan terlemah sejak 2021.
Bahkan IMF juga memangkas pertumbuhan ekonomi 2023 dari sebelumnya 2,9% turun menjadi 2,7%.
Adapun masih dari laporan yang sama, IMF memprediksi kemungkinan 25% pertumbuhan ekonomi global pada 2023 akan turun sebesar 2%, yang diakibatkan beberapa faktor seperti kondisi geopolitik antara Rusia dan Ukraina, peningkatan inflasi, hingga terdapat perlambatan pada ekonomi China.
Dengan banyaknya faktor yang merujuk kepada perlambatan pertumbuhan ekonomi muncul kekhawatiran masyarakat terhadap alokasi dana untuk investasi.
"Bagi investor crypto di tengah kondisi saat ini bisa memilih investasi yang aman namun dapat memberikan imbal balik yang menjanjikan dengan memanfaatkan fitur staking dan earn yang telah tersedia di aplikasi PINTU. Kedua fitur ini memberikan kemudahan bagi penggunanya untuk dapat memaksimalkan aset crypto yang telah mereka miliki dengan mendapatkan imbalan sebesar 4% dengan membeli aset stablecoin dan menaruhnya di Pintu Earn,” tutur Timo.