Coldiac Cerita Tentang Kegelisahan Perempuan Masa Kini
jpnn.com, JAKARTA - Setelah sukses dengan Don’t (Love Me), Coldiac kembali meluncurkan lagu terbaru. Grup musik asal Malang itu resmi merilis single berjudul Tiffany.
Lagu tersebut diciptakan oleh personel Coldiac, yakni Sambadha (vokal/gitar), Mahatamtama (gitar/vokal), Derry Haudin (keyboard), dan Bhima Bagaskara (bass). Dibantu oleh Gilang Wisnandar, personel grup rebelsuns, di sektor lirik.
Secara garis besar, lagu Tiffany dari Coldiac bercerita tentang kegelisahan kaum perempuan. Bagaimana masyarakat memiliki opini bahwa sosok perempuan masa kini haruslah berpenampilan fisik tertentu, seperti sosok publik figur yang beredar di media massa. Apabila berbeda dari sosok stereotype tersebut, tidak jarang mendapatkan kritikan atau komentar negatif.
"Tidak sedikit perempuan diharuskan berpenampilan seperti ini dan seperti itu, yang bukan dirinya. Opini tersebut membuat perempuan akhirnya enggak percaya dengan diri sendiri. Padahal menurut kami, nyaman menjadi diri sendiri itu lebih baik ketimbang menjadi orang lain," kata Sambadha kepada jpnn.com, Sabtu (19/10).
Coldiac kembali menggandeng Petra Sihombing sebagai produser untuk lagu Tiffany. Menurut Petra, single kedua tersebut punya pesan kuat yang bisa menjadi anthem kaum hawa.
"Tiffany memiliki makna yang cukup dalam. Biarpun begitu, Coldiac tetap ingin menyajikannya secara ringan dan fun. Karena arah musiknya udah jelas, gue enggak mengubah banyak dari versi awalnya," komentar Petra.
Kesolidan arah musik Coldiac tidak lepas dari momen mereka berlabuh di JUNI Records pada Juli 2019 lalu. Hubungan itu membuka perspektif baru untuk Coldiac perihal apa saja yang bisa digali dan bisa dicapai. Salah satunya kreativitas dalam membuat lagu.
“Gabung dengan JUNI Records membuat kami benar-benar harus keluar dari zona nyaman dalam menciptakan karya," cerita Sambadha.