Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

COVID-19 Meruntuhkan Kebanggaan Australia terhadap Keragaman Budayanya

Jumat, 13 November 2020 – 20:42 WIB
COVID-19 Meruntuhkan Kebanggaan Australia terhadap Keragaman Budayanya - JPNN.COM
Para mahasiswa internasional (ABC News: Herlyn Kaur)

Wajah keberagaman budaya Australia dengan warganya kebanyakan berasal dari imigran, migran dan pelajar internasional, akan berubah besar setelah pandemi COVID-19.

  • Australia masih menutup perbatasan internasional karena adanya pandemi COVID-19
  • Kedatangan mahasiswa internasional turun dari 200 ribu menjadi 350
  • Muncul kekhawatiran akan dampak panjang karena penutupan ini

 

Dalam hampir setahun terakhir, pandemi telah membuat pergerakan manusia sangat terbatas dan masih belum diketahui kapan Australia akan menutup perbatasannya.

Menurut data Biro Statistik Australia (ABS), hanya 350 mahasiswa internasional yang tiba di Australia antara bulan April-Agustus tahun 2020.

Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, jumlah kedatangan mahasiswa internasional mencapai 200 ribu orang.

Menurut Profesor Amanda Davies, Dekan Jurusan Ilmu Sosial University of Western Australia (UWA) di Perth, penurunan ini akan memberikan dampak panjang.

COVID-19 Meruntuhkan Kebanggaan Australia terhadap Keragaman Budayanya Photo: Professor Amanda Davies adalah Dekan Jurusan Ilmu Sosial University of Western Australia di Perth. (ABC News: Herlyn Kaur)

 

"Kita akan tetap akan menarik banyak pekerja trampil ke Australia, namun jumlah mahasiswa internasional dan migrasi akan terganggu, dan tidak jelas apakah nanti bisa kembali seperti sebelumnya," katanya.

Wajah keberagaman budaya Australia dengan warganya kebanyakan berasal dari imigran, migran dan pelajar internasional, akan berubah besar setelah pandemi COVID-19

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close