COVID-19 Musuh Tak Kasat Mata, Menkes Budi Beber Dua Strategi
Menurutnya, strategi ampuh mengurangi laju penyebaran Covid-19 adalah dengan surveillance atau intel. Maka pemerintah mampu mendeteksi dimana keberadaan Covid-19.
"Bagaimana kami bisa tahu musuhnya ada dimana dan mereka bergerak dimana saja, dulu dilacaknya pakai teknik interograsi sekarang pakai teknik testing dan tracing," katanya.
Kedua, lanjut Budi, memberantas virus pada tempat yang tepat.
"Strategi yang kedua, yang kami sudah tahu kami mesti bunuh musuhnya, cuma itu bukan musuh manusia, tapi itu musuh virus yang ada di dalam tubuh manusia," katanya.
Kendati demikian Budi menyadari pihaknya kekurangan personil untuk melakukan pelacakan.
Menurutnya, untuk melakukan tracing penduduk Indonesia dibutuhkan 80 ribu tracer, Sehingga membuTuhkan kerja sama dengan aparat TNI-Polri.
"Untuk di seluruh desa, kami tidak punya aparat seperti itu, yang punya hanya Polri dan TNI. Oleh karena itu, kami harus bekerja sama dengan polri dan TNI untuk melakukan fungsi surveillance," katanya.
Jika sudah ditemukan, kata dia, cara ampuh untuk membunuh musuh tak kasat mata yakni dengan vaksinasi kapda 181 juta masyarakat.