Cowok Keren, Tinggalkan ITB demi Menghidupi 9 Adiknya
Izhak mengatakan kisahnya boleh saja ditulis. Saat dikonfirmasi, Izhak membetulkan penulisan namanya bukan Ishak, tapi Muh Izhak.
"Boleh saja. Tapi jangan ditambah-tambah, kalau saya tidak terima bantuan pemerintah. Soalnya saya tetap terima bantuan dari pemerintah, ada Program Keluarga Harapan (PHK). Adik-adik saya sekolah juga terima dari program pemerintah Kartu Indonesia Pintar (KIP)," ujarnya.
Izhak menambahkan, dia memang menerima beasiswa bidik misi tahun 2013. Mengambil studi di Teknik Kimia IPB. Namun, kandas di tengah jalan karena tanggung jawab.
"Saya sudah mundur, hampir dua tahun lalu, pada 2016 lalu," jelasnya.
Alumnus SMAN 3 Polewali ini menyebutkan, untuk sehari-harinya harus mengandalkan penghasilan dari gula merah yang dikerjakan adik keduanya, Aslan.
"Aslan putus sekolah, semenjak kelas 4 SD. Sekarang usianya 18-19 tahun. Dan untuk penghasilan dari gula merah itu cukup," paparnya.
Untuk adiknya yang lain, semuanya masih sekolah. Ia juga masih memikirkan untuk mencari pekerjaan tambahan. Ia masih punya beban membiayai tujuh adik-adiknya.
"Ada yang kuliah satu orang di STAIN Parepare. Dan lainnya ada yang duduk di TK, SD, MTs," ungkap pria kelahiran 1995 ini.