Cuma 3 Jam Per Hari Tanpa Dentum Rudal dan Desing Peluru
jpnn.com - DAMASKUS - Medan pertempuran di Kota Aleppo, Syria akan kembali normal. Setidaknya selama tiga jam setiap hari. Ya, Rusia berjanji tak akan melepaskan rudal dan menembaki Aleppo, setelah 80 hari belakangan ini.
"Mulai Kamis (11/8), Rusia menghentikan seluruh serangannya pada pukul 10.00 sampai 13.00 waktu setempat,’’ tulis BBC mengutip keterangan pihak berwajib.
Penundaan serangan itu, menurut Kremlin, sengaja dilakukan agar para aktivis kemanusiaan dan sukarelawan punya kesempatan membantu warga. Baik mendistribusikan bantuan maupun mengevakuasi korban dari lokasi terpencil.
Selain itu, PBB punya kesempatan tiga jam untuk mengirimkan bantuan pangan dan logistik kepada warga yang terisolasi pertempuran. Atau, mereka yang tinggal di kantong-kantong pemberontak. Tapi, PBB menyebut rehat kontak senjata selama tiga jam per hari itu tidak cukup. ’’Waktu tiga jam itu terlalu pendek. Kami tidak akan sempat mengirimkan bantuan kepada mereka yang membutuhkan,’’ terang pejabat PBB.
Kendati demikian, warga sipil tetap menganggap penundaan pertempuran itu sebagai berkah. Sebab, setidaknya mereka akan bisa merasakan damai selama tiga jam per hari. Seperti saat pemberontak berhasil memukul mundur pasukan pemerintah di Aleppo pada akhir pekan lalu, masyarakat turun ke jalan. Dengan konvoi kendaraan atau menari di jalanan, mereka mengekspresikan kegembiraan.
"Kita sudah bebas. Tidak ada lagi pendudukan. Kita sudah bebas,’’ seru pria-pria Aleppo yang merayakan absennya serangan dengan berkeliling kota. Pemberontak Syria pun ikut merayakan perdamaian tersebut. Seperti warga, mereka berkonvoi di jalan sambil mengangkat tinggi-tinggi senapan masing-masing. Namun, tidak ada yang tahu sampai kapan rehat kontak senjata itu berlangsung.
Perang Syria yang kali pertama pecah pada Maret 2011 dan masih berlangsung sampai sekarang itu membuat publik frustrasi. Para dokter yang bertugas di Aleppo pun mulai cemas. Sebab, setiap hari, jumlah warga sipil yang harus mereka rawat bertambah. Karena itu, aliansi dokter-dokter Syria pun meminta bantuan resmi kepada Amerika Serikat (AS) untuk membantu misi mereka. (afp/cnn/bbc/hep/c17/any)
Aleppo setelah Pertempuran 80 Hari tanpa Henti