Curahan Hati Tokoh Papua Menyentuh Istana
"Namun di balik semua ini kami cemas dan gelisah, sebagian generasi muda orang asli Papua tertinggal dalam pendidikan. Banyak anak kami yang putus sekolah, menganggur serta terlibat masalah sosial baik di Papua maupun di luar Papua," ungkap Abisai.
Politikus Golkar itu menambahkan, masyarakat Papua dan Papua Barat tak hanya menghadapi persaingan di bidang SDM, namun juga gelisah melihat perkembangan tata ruang daerah. Sebab, sebagian masyarakat di Pulau Papua yang hidup dengan cara berburu pada zona-zona tertentu kini terganggu oleh kegiatan investasi yang tidak didialogkan dengan mereka.
Masyarakat lokal, kata Abisai, tidak keberatan dengan masuknya investasi ke Papua, karena penanaman modal akan menggerakkan ekonomi dan menyejahterakan warga. Namun, warga Papua juga mengharapkan investasi tersebut bisa mengangkat SDM setempat.
Untuk itu, masyarakat Papua mengharapkan investasi yang masuk juga selaras dengan pengembangan SDM. Abisai tak mau SDM Papua dicap negatif karena generasi mudanya juga memiliki masa depan dan menjadi bagian penting dalam keberagaman Indonesia.
"Kami membuka hati seluas-luasnya. Kami membuang semua atribut untuk berdialog yang jujur selagi percaya dan setara dari hati ke hati demi masa depan generasi muda SDM Papua, dan Indonesia yang unggul dan maju," tambah Abisai yang juga anggota Tim Pemenangan Jokowi - Ma’ruf Amin di Pilpres 2019 itu.
Presiden Jokowi pun mengaku tersentuh dengan paparan Abisai. "Tadi yang disampaikan Pak Abisai sangat menyentuh hati saya, menyentuh hati kita semuanya," ucap Jokowi.
Pada kesempatan itu, tokoh Papua dan Papua Barat juga menyampaikan 9 permintaan kepada Presiden Ketujuh RI tersebut. Namun, hanya sebagian yang dikabulkan, antara lain pemekaran tiga provinsi, lapangan kerja bagi sarjana muda lokal, hingga pembangunan Istana Kepresidenan di Kota Jayapura.(fat/jpnn)