Curiga Ada Politisasi Isu Pariwisata Syariah di Bali
jpnn.com - JAKARTA - Dewan Pimpinan Nasional Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia (Peradah) menolak rencana pariwisata syariah di Bali. Ketua DPN Peradah Indonesia Bidang Agama dan Sosial Kemasyarakatan, M.R. Tamil Selvan mengecam keras segala bentuk politisasi agama demi kepentingan oknum tertentu.
Dia menegaskan, agama adalah keyakinan manusia pada Tuhan Yang Maha Esa. Menurut dia, sungguh sangat tidak terpuji jika hal ini dikait-kaitkan dengan sebuah substansi materialistis apalagi untuk kepentingan oknum tertentu.
“Bali adalah rumah semua agama dan semua suku bangsa. Jika ingin meningkatkan pariwisata Bali mari kembangkan bersama dengan menonjolkan kearifan lokal yang telah terbina. Bali sudah dikenal dunia dengan Pulau Dewata, maka mari kembangakan hal itu," kata Tamil, Rabu (25/11).
Menurut Tamil, beberapa waktu yang lalu DPP Peradah Bali telah menyatakan sikap menolak hal ini. "Kami mendukung sikap tersebut," tegasnya.
Sebab, kata dia, pariwisata syariah bukan sebuah solusi bagi pengembangan pariwisata Bali. "Tapi kami melihat ada indikasi politisasi tertentu dalam isu ini," jelasnya.
Dia mengajak untuk meningkatkan kearifan lokal budaya Bali sebagai potensi pariwisatanya, seperti Riau dengan budaya Melayu-nya, Sumatera Utara dengan budaya Batak-nya, dan daerah lainnya di Indonesia.
Terkait peningkatan pariwisata nusantara yang berbasis kearifan lokal itu, Tamil mengatakan Peradah akan menjadikan ini sebagai salah satu agenda pada Rapat Kerja Nasional Peradah yang rencananya digelar awal 2016.
Lebih lanjut Tamil menjelaskan, Indonesia merupakan negara majemuk dengan beragam suku di dalamnya. Keberagaman inilah yang menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara tujuan wisata mancanegara.