Dada Punggung
Oleh: Dahlan Iskanjpnn.com - KAPAN itu. Saya membayangkan alangkah meriahnya pesta perpisahan untuk Pak Jokowi. Yakni saat beliau mengakhiri masa pengabdian sebagai presiden dua periode.
Kapan itu. Saya membayangkan pesta perpisahan itu akan diadakan oleh berbagai unsur dalam masyarakat. Berhari-hari. Bergantian. Pun oleh kelompok seniman. Musik jalanan. Ondel-ondel. Parade.
Kapan itu. Saya membayangkan begitu banyak orang akan menangis. Sedih akan berpisah. Terharu akan jasa-jasa besarnya. Meratap. Sepanjang jalan. Dari Istana menuju bandara Halim untuk pulang ke Solo dengan pesawat biasa.
Anda sudah tahu: pemerintahan Pak Jokowi sangat pandai membuat pesta. Pertemuan puncak G-20 diakhiri dengan pesta yang belum pernah ada duanya: di kompleks Garuda Wisnu Kencana, Bali. Sangat mengesankan. Mengagumkan.
Pembukaan Asian Games di Jakarta ibarat pembukaan Olimpiade. Sangat meriah. Anggun.
Pesta pernikahan anaknya pun telah berubah menjadi pesta budaya Jawa. Terbesar. Terbaik. Tiada duanya. Pun dibanding zaman kerajaan Jawa.
Lihat juga sidang-sidang pleno gabungan DPR-DPD: peristiwa politik konstitusi itu telah berhasil dibuat menjadi pesta pakaian adat Nusantara.