Daging Kerbau Impor dari India Lebih Murah
jpnn.com, SURABAYA - Ketersediaan sapi siap potong di wilayah Jawa Timur masih kurang. Buktinya, sapi siap potong dari Bali masuk ke Jatim. Meski begitu, harga daging sapi segar cenderung stabil.
Ketua Paguyuban Pedagang Sapi dan Daging Segar (PPSDS) Jatim Muthowif menyatakan, pasokan sapi siap potong dari lokal Jatim mengalami penurunan. Karena itu, para pedagang terpaksa mendatangkan sapi dari Bali.
’’Saat ini hampir 30 persen sapi yang dipotong di RPH (rumah pemotongan hewan) merupakan sapi dari Bali,’’ ujarnya, Kamis (27/12).
Tidak hanya mendatangkan sapi dari Bali, jumlah sapi betina yang dipotong juga terus meningkat. Sebelumnya, komposisi sapi betina paling banyak 20 persen dari total sapi yang dipotong. Saat ini jumlahnya meningkat menjadi 40 persen. Sisanya, 60 persen, merupakan sapi jantan.
’’Selama Desember ini, rata-rata jumlah sapi yang dipotong tiap hari juga berkurang jika dibandingkan dengan November lalu,’’ ungkapnya.
Rata-rata, pada November lalu jumlah sapi yang dipotong di RPH mencapai 150–155 ekor setiap hari. Kemudian, pada Desember terjadi penurunan menjadi 140–150 ekor per hari. Artinya, ada penurunan jumlah sapi yang dipotong sekitar 10 ekor per hari.
Jika estimasi satu ekor setara dengan 175 kg, suplai daging di pasaran mengalami penurunan hingga 1.750 kg. Padahal, pada momen Natal dan tahun baru, permintaan daging bisa meningkat 10 persen jika dibandingkan dengan kondisi normal.
’’Penurunan ini ditangkap daging kerbau impor dari India. Harganya di pasaran juga jauh lebih murah ketimbang lokal, hanya Rp 85 ribu per kg. Sapi lokal stabil di harga sekitar Rp 110 ribu per kg,’’ papar Muthowif.