Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Dampak Depresiasi Rupiah Berpotensi Terjadi PHK

Selasa, 09 Oktober 2018 – 20:33 WIB
Dampak Depresiasi Rupiah Berpotensi Terjadi PHK - JPNN.COM
Heri Gunawan. Foto: dok/JPG

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi XI DPR Heri Gunawan mengatakan depresiasi rupiah saat ini telah berdampak jauh dari target pemerintah dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

Menurut Heri, dalam RPJMN nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika ditargetkan Rp 13.400 pada 2018. Namun, kata dia, saat ini nilai tukar rupiah sudah mencapai Rp 15.200 per dolar AS.

Menurut Heri, melihat perkembangan terakhir rupiah bisa terus mengalami depresiasi hingga lebih dari 3,94 persen minggu ini. Pada minggu lalu 3,50 persen.

"Sehingga, diperkirakan sementara ini nilai tukar rupiah terhadap dolar bisa menyentuh level Rp 15.500 per dolar," ujar Heri dalam keterangannya, Selasa (9/10).

Menurut Heri, hal ini juga dapat dilihat dari exchange forward bank. BCA misalnya sebesar Rp 15.600 per dolar pada enam bulan ke depan. Ini bisa jadi baru permulaan karena The Fed akan kembali menaikkan suku bunga atau Fed Fund Rate beberapa kali lagi sampai tahun depan.

"Saat ini secara total, maka rupiah telah terdepresiasi lebih dari 11-12 persen tahun ini," ungkap Heri.

Politikus Partai Gerindra itu mengingatkan dampak akibat depresiasi rupiah ini adalah cadangan devisa yang diprediksi akan terus turun ke level USD 115 miliar sampai akhir Oktober. Karena cadangan devisa terus turun akibat pemerintah mengintervensi rupiah, ada wacana agar Indonesia mengunakan Asia’s Crisis Reserve Pool untuk menahan laku depresiasi.

"Asia Crisis Reserve Pool ini berjumlah USD 240 miliar yang bisa dipinjam oleh negara-negara Asia dalam keadaan darurat untuk mengatasi gejolak keuangan. Khusus untuk situasi Indonesia saat ini, dialokasikan USD 23 miiar dari pool dana tersebut jika pemerintah Indonesia memerlukan," paparnya.

Menurut Heri Gunawan, potensi pemutusan hubungan kerja semakin membesar seiring dengan terus melemahnya mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News