Dampak Siklon Tropis Cempaka, 4 Meninggal termasuk Aurora
Evi, warga Playen, salah satu kecamatan di Gunungkidul, termasuk yang menjadi korban. Dia terpaksa memilih pulang melalui jalur Kecamatan Ngawen.
Itu pun dia harus berhati-hati karena genangan air sepanjang jalan terus naik. ’’Saya bersyukur akhirnya bisa pulang. Sempat takut karena kabar di media sosial simpang siur,’’ katanya.
Stasiun Klimatologi BMKG DIJ memang telah mengeluarkan peringatan dini dampak badai siklon tropis Cempaka.
Badai yang berpusat di perairan selatan Jawa itu diprediksi berlangsung hingga 30 November nanti. Dampak terbesar badai tersebut adalah timbulnya awan hujan di kawasan Jogjakarta.
’’Dampak terbesar justru di kawasan Gunungkidul dan Jogjakarta bagian selatan. Curah hujan per hari bisa mencapai 100 mm. Itu masuk golongan sangat lebat. Sementara untuk Jogjakarta utara hingga Sleman hanya berkisar 50 mm/hari,’’ jelas Koordinator Kelompok Data dan Informasi Stasiun Klimatologi BMKG Djoko Budiono kemarin (28/11).
Ada empat kabupaten (Sleman, Bantul, Gunungkidul, dan Kulon Progo) serta satu kota (Jogjakarta) di Provinsi Jogjakarta.
Berdasar data Badan Nasional Penanggulangan Bencana Provinsi (BNPBP) Jogjakarta, sampai pukul 20.00 IB tadi malam, ada empat korban jiwa akibat badai siklon tropis.
Tiga di Kota Jogja dan satu lagi di Gunungkidul. Salah seorang korban tewas di Kota Jogja adalah bayi 4 bulan bernama Aurora.