Dana Anggaran Rp.3 Triliun Menguap di Papua
Selasa, 10 November 2009 – 07:12 WIB
Apakah dana itu menguap begitu saja, karena dikorupsi? Blusser belum berani memastikan begitu. 'Pada umumnya memang akibat lemahnya administrasi pemda," kata Bluser. Misalnya, lanjut Bluser, dana bantuan yang diperuntukkan untuk pembangunan sekolah. Kuitansi penyerahan dana anggaran ada. "Namun, pertanggung jawaban pemakaian anggaran itu tidak ada," tegasnya. Menyikapi persoalaan ini, Bluser mengaku lebih berhati-hati. Karena lemahnya sistem administrasi atau karena memang ada unsur kesengajaan. "Kita memang tidak bisa langsung menuduh. Harus berhati-hati, dalam melihat permasalahan ini."
Soal ketidak jelasan penggunaan anggaran di Papua juga diakui oleh anggota DPD asal Papua Toni Tesar. "Penggunaan dana anggaran di Papua pada umumnya memang tidak jelas," ujarnya. Ia mencontohkan, dana pendayagunaan distrik sebesar Rp. 26 miliar untuk tahun 2008 saja, diindikasikan belum juga disalurkan kepada distrik maupun kampung oleh pemerintah daerah. "BPK menemukan indikasi korupsi, sebaikan BPK bekerja sama dengan Polisi dan Kejaksaan untuk mengusut tuntas persoalan ini. Karena jika didiamkan, akan terjadi kerugian negara yang sangat besar," kata Tesar.