Dana KRPL Meningkat Sampai Rp 50 Juta
"Karena memang di situ tidak ada sumber produksi untuk pangan yang mereka perlukan. Oleh karena itu kami perlu dorong. KRPL adalah salah satu tujuannya untuk meningkatkatkan nutrisi keluarga," kata Agung.
KRPL, kata Agung, akan memberikan manfaat kepada masyarakat agar menanam sekaligus meningkatkan produksi pangan. Seperti memberikan edukasi bagaimana menanam dan memproduksi tanaman sayuran, buah-buahan, dan ternak hewan.
"Ini melengkapi sehingga pangan bergizi seimbang dan aman. Ini diharapkan stunting bisa kami atasi," jelasnya.
Mengenai peningkatan anggaran dana KRPL menjadi Rp 50 juta, menurut Agung merupakan hal yang wajar. Pasalnya, di balik produksi pangan ada infrastruktur dan budaya pembibitan yang harus dibangun.
"Bukan hanya tanaman saja. Setiap desa harus punya namanya kebun bibit desa, karena kalau tidak punya kebun bibit desa maka dia hanya mau bergantung pada bibit dari luar," kata dia. Agung menegaskan, setiap kelompok yang mendapatkan dana KRPL wajib memproduksi bibit sendiri.
Selain itu, kata dia, dana tersebut juga akan mendukung insfrasuktur untuk memproduksi pangan dalam program KRPL. Agung mencontohkan, pompa air merupakan modal penting yang harus dimiliki untuk mengelola lahan pangan.
"Ini yang kemudian kami lengkapi dan ajukan usulan pada saat itu. Meningkat dari Rp 15 juta jadi Rp 50 juta. Semoga demikian efekny banyak," tandas Agung. (tan/jpnn)