Dana Masih Urunan, Berani Impikan Kapal Perpustakaan
Senin, 28 Oktober 2013 – 06:32 WIB
Untuk rencana ke depan, Hendriyadi menargetkan pada 2015 komunitas tersebut dapat merangkul seribu pasang kakak dan adik asuh. "Kami juga menargetkan mendirikan perwakilan Sahabat Pulau di setiap provinsi di Indonesia dan membangun setidaknya Rumah Baca Harapan di setiap provinsi," harapnya.
Hendriyadi juga memiliki cita-cita lain, yaitu punya kapal perpustakaan. Dia menjelaskan bahwa kapal tersebut tidak hanya digunakan untuk perpustakaan bagi anak-anak di kepulauan dan pesisir, tapi juga dapat dipakai untuk touring ke daerah lain. "Ada kasus di mana anak-anak di sebuah pulau tidak pernah meninggalkan pulau hingga usia 15 tahun. Jadi, mereka mana tahu yang namanya lampu merah atau kantor gubernur karena di pulau mereka tidak ada lampu merah. Dengan adanya kapal ini, mereka bisa diajak ke luar pulau," tutur Hendriyadi yang pernah menjadi ketua BEM di fakultasnya.
Baru setahun lebih tujuh bulan berdiri, Sahabat Pulau telah berhasil memperoleh peringkat ketiga sebagai local heroes dari pemerintah AS sekitar awal 2012. Penghargaan tersebut diperoleh setelah komunitas itu direkomendasikan seseorang untuk menjadi salah satu peserta. "Saya tidak tahu siapa yang merekomendasikan, tiba-tiba dapat juara. Penghargaan langsung diberikan pihak Kedutaan Besar AS di Jakarta," katanya bangga.