Dangdutan di Perbatasan Bikin Warga Malaysia Ketagihan
Selain diserbu rombongan dari Tebedu Serawak, festival hari kedua itu juga ditonton club motor gede atau moge dari Kuching. Ada sembilan orang penunggang moge yang datang atas undangan Konjen RI di Kuching, Malaysia. Mereka juga asyik berjoget di bawah terik matahari.
"Dangdut dangdut okelah. Kami juga suka touring nonton dangdut sampai Pontianak," ujar Syawal, pemimpin rombongan moge itu.
Di Kuching, dia memimpin klub moge bernama Tegar Bikers Serawak. Anggotanya 150 orang.
Festival Wonderful Indonesia Entikong itu juga benar benar menjadi pelepas dahaga warga perbatasan. Sudah lama mereka tidak mendapat hiburan.
"Orang perbatasan itu sibuk cari duit mereka butuh hiburan. Kalau boleh usul kedepan datangkan Wali Band atau orkes Palapa, Monata, Inul atau Brodin. Saya jamin lapangan gak cukup. Orang Sanggau pun akan datang," kata Syamsul, warga Entikong.
Para pelaku bisnis pun ketiban untung. Dampak festival itu membuat jasa penginapan dan warung makan laris. Hotel Prambanan di Jalan Raya Malindo misalnya, selama seminggu kamarnya penuh. "Dari 27 kamar kami penuh gara gara dangdutan,” kata Zulkifli Lubis, pengelola Hotel Prambanan.
Selain itu, selama dua hari festival juga bermunculan warung tiban. Lebih dari 50 warung berjualan makanan dan minuman di lokasi acara. Semuanya laris manis. "Habis sembilan kilo ayam," ujar Anik, penjual sate.
Asdep Pengembangan Pemasaran ASEAN, Rizki Handayani Mustafa cukup terharu dengan kesuksesan Wonderful Indonesia (FWI) 2016 di Entikong tersebut. Meski upaya mewujudkan festival itu tergolong berat, tapi hasilnya memuaskan.