Danone Indonesia Dukung Program Digital Preneurship Nahdlatul Ulama
Kemenkominfo mencatat di Indonesia terdapat sekitar 800.000 situs yang terindikasi sebagai penyebar informasi palsu yang dimanfaatkan oknum tertentu untuk keuntungan pribadi dan kelompoknya.
Diantara informasi meresahkan yang dalam beberapa waktu terakhir banyak beredar adalah perihal vaksinasi Covid 19.
“Digitalisasi selain penting untuk perkembangan ekonomi masyarakat, tetapi juga harus diwaspadai terkait hoks dan disinformasi. Oleh sebab itu, sebaiknya kita harus selalu mengingat untuk melalukan "saring sebelum sharing",” jelas Arif.
Sementara itu, Wasekjen PBNU Imam Pituduh membenarkan saat ini ekosistem digital berkembang sangat pesat, termasuk dalam konteks penyebaran isu politik, sosial, keagamaan serta isu lainnya.
“Bagi NU, perlu ada handling serius soal hoaks, khususnya membangun dan mengembangkan narasi-narasi positif yang lebih intensif dalam wujud konten yang kreatif. Pasalnya, penyebaran berita bohong, fitnah, polarisasi, dan radikalisme yang selama ini terjadi dapat diatasi dengan baik," jelas Imam.
Keberadaan Warga Nahdliyin yang saat ini berjumlah 100 juta jiwa berikut jejaring desa, komunitas dan UMKM merupakan potensi yang dapat menjadi modal untuk meningkatkan kapabilitas dan daya saing Indonesia.
"Produktivitas anak-anak muda NU yang memiliki karakter entrepreneur dan kreatif dapat menjadi tumpuan strategis pertumbuhan dan pemerataan ekonomi nasional.”
“Kehadiran komunitas Digital Preneurship NU dengan didukung kolaborasi multipihak diharapkan mampu menjadi bagian dari upaya untuk menyusun peta jalan (road map) bagi terwujudnya kedaulatan digital Indonesia," pungkasnya.(dkk/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?