Daoed Joesoef, Sosok Pengabdi Dunia Pendidikan
Jumat, 12 September 2008 – 13:09 WIB
Saat jadi menteri, Daoed juga pernah membuat kebijakan Normalisasi Kehidupan Kampus (NKK) yang dikritik banyak kalangan sebagai mematikan demokrasi. ”Bagi saya itu justru menormalkan kampus sebagai komunitas intelektual. Bukan untuk politik praktis dan ditunggangi politisi pengecut yang memakai nama anak kampus,” katanya.
Tapi, bukankah pemuda masa lalu juga sudah berpolitik? Menurut dia, konteksnya lain. Dia mencontohkan Mohammad Hatta yang menunda lulus di Sekolah Tinggi Dagang Belanda karena ada mata kuliah baru: tata negara. ”Beliau tahu untuk membangun negara perlu ilmu itu. Jadi, rela menunda lulus,” katanya.
Daoed mengaku bersyukur dikaruniai umur panjang. Setiap pagi, selama 20 menit, dia selalu menyempatkan berjalan-jalan di sekitar rumah.Untuk menjaga kesehatan, dia selalu menjaga makan. Misalnya, tak boleh makan terlalu banyak garam dan lebih banyak melahap sayur-sayur bening. Ini memang melawan kebiasaan orang Sumatera yang suka masakan bersantan. ”Sekarang ini saya makan bukan lagi untuk mencari nikmat,” katanya. (el)