Dari Bukan Siapa-siapa jadi Ngetop
Kamis, 19 Mei 2011 – 16:42 WIB
NEW YORK - Kejadian di kamar 2086 Sofitel New York, Sabtu lalu (14/5) itu, tak hanya mengubah kehidupan Dominique Strauss-Kahn. Sang chambermaid yang mengaku jadi korban pelecehan seksual pria 62 tahun tersebut pun mengalami hal yang sama. Dari bukan siapa-siapa, perempuan 32 tahun itu mendadak menjadi pusat pemberitaan media. Tak pernah terlintas dalam benak chambermaid yang namanya dirahasiakan itu bahwa tugas rutin yang dia jalankan siang itu bakal membuat dia berurusan dengan polisi. Seperti biasa, sebelum memasuki kamar suite di lantai 28 itu, perempuan berdarah Guinea tersebut menjalankan prosedur resmi Sofitel New York Hotel soal room service. Yakni, mengetuk pintu tiga kali dan mengucapkan kata housekeeping.
Tapi, rutinitasnya siang itu berubah menjadi mimpi buruk. Strauss-Kahn yang menginap di kamar bertarif USD 3.000 (sekitar Rp 25,6 juta) per malam itu tiba-tiba melakukan perbuatan tak senonoh. Managing director IMF itu menyentuh (maaf) payudara dan alat vital sang chambermaid, serta menyodorkan penisnya ke mulut perempuan yang baru tiga tahun bekerja di hotel mewah tersebut.
Akibat serangan Strauss-Kahn, celana dalam sang chambermaid terkoyak. Itulah yang lantas menjadi salah satu bukti kuat polisi untuk menjerat politikus senior Prancis itu dengan pasal pemerkosaan. Setelah berhasil melepaskan diri dari cengkeraman Strauss-Kahn, sang chambermaid langsung mengontak adik laki-lakinya. "Seseorang telah melakukan sesuatu yang sangat buruk terhadapku," katanya.
NEW YORK - Kejadian di kamar 2086 Sofitel New York, Sabtu lalu (14/5) itu, tak hanya mengubah kehidupan Dominique Strauss-Kahn. Sang chambermaid
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News
JPNN VIDEO
-
Tiga Pelaku Pembunuh Vina Masih Berkeliaran, Tolong Jangan Gadaikan SK PPPK | Reaction JPNN
-
PDIP Gelar Rakernas V
-
Tepis Pernyataan Hotman Paris, Henky Solihin Sebut Richard Lee Bisa Dijerat Pidana
-
PDIP Kantogi 8 Nama untuk Pilkada DKI Jakarta
-
Australia Selatan Kaji Larangan Penggunaan Media Sosial untuk Anak-Anak
BERITA LAINNYA
- Asia Oceania
Soal IUU Fishing, RI Tidak Perlu Berkompromi dengan Vietnam
Sabtu, 18 Mei 2024 – 20:01 WIB - Asia Oceania
Jemaah Islamiyah Kembali Berulah, Dua Polisi Malaysia Tewas di Markas
Jumat, 17 Mei 2024 – 23:37 WIB - Global
Stafsus Kementerian Investasi Pradana Soroti Ketidakadilan Kerja Sama Antarnegara
Kamis, 16 Mei 2024 – 16:06 WIB - Timur Tengah
Indonesia Mengutuk Keras Aksi Biadab Warga Sipil Israel di Perbatasan Gaza
Kamis, 16 Mei 2024 – 15:01 WIB
BERITA TERPOPULER
- Bulutangkis
Jadwal Final Thailand Open 2024: Ana/Tiwi Main Sore Ini!
Minggu, 19 Mei 2024 – 12:28 WIB - Seleb
Begini Perasaan Parto Patrio Menjelang Operasi Batu Ginjal Ketiga
Minggu, 19 Mei 2024 – 09:42 WIB - Humaniora
Bambang Soesatyo Kukuhkan Pengurus Besar PRSI
Minggu, 19 Mei 2024 – 09:16 WIB - Jabar Terkini
Komentar Dosen UIKA Bogor Soal Pro-Kontra Larangan Study Tour di Sekolah
Minggu, 19 Mei 2024 – 12:30 WIB - Humaniora
Kementerian Kebudayaan Hilang dari Skenario Kabinet Prabowo-Gibran, Pelaku Seni Resah
Minggu, 19 Mei 2024 – 13:54 WIB