Dari Gaza Menuju Iran
Jumat, 16 Januari 2009 – 18:04 WIB
Banyak sekali “korsluiting” dalam konteks itu. Apakah Israel sama dengan Yahudi? Apakah Yahudi sama dengan Zionis? Apakah Zionis sama dengan Israel? Apakah rakyat Israel sama dengan Zionis? Kita pening kepala kalau muter-muter di situ. Kalau ditambah Kristen lebih pecah lagi kepala kita. Kristen Katholik atau Protestan? Apakah pemeluk Agama Yahudi satu pihak dengan pemeluk Kristen? Istrinya almarhum Yasser Arafat yang Nasrani kita apakan?
Kalau pokoknya kita anggap saja Ummat Islam musuhan sama orang Kristen dan Yahudi, lantas apa saja langkah-langkah Ummat Islam? Membunuhi mereka di mana saja ketemu? Di perumahan tempat tinggal kita, di pasar, di kantor? Boikot seluruh produk orang Kristen? Kita pantang naik pesawat yang bukan bikinan Ummat Islam? Pantang pakai handphone, komputer, kulkas, celana jeans? Kita kosongi rumah kita, Masjid kita, kantor kita, sekolahan kita, dari segala macam unsur yang ada hubungannya dengan Yahudi dan Kristen?
Terutama Anda yang sangat mencintai Rasulullah Muhammad SAW, menangis di Raudlah, beriktikaf di Masjidil Haram, ingin naik Haji tiap tahun, sesekali cobalah jawab pertanyaan awam seperti ini: Arab Saudi itu “musuhan” sama Israel ataukah “kompak”? Hati kita cukup kuat mungkin untuk mengucapkan bahwa Arab Saudi selalu OK dengan Amerika Serikat, keluarga ben Laden yang memborong penyelenggaraan haji mulai tahun kemarin bukan benar-benar punya anak bernama Osamah yang merupakan musuh utama Amerika Serikat.