Dari Mulut Mayat Keluar Cairan Bau Arak
Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh Eko yang bekerja sebagai sopir itu. Polisi juga belum bisa menyimpulkan sebab kematiannya.
“Yang jelas, korban itu ada minum-minum,” kata AKP Muhadi, Kapolsek Sekadau Hilir.
Polisi belum berani memberikan kesimpulan resmi penyebab kematian Eko. Polisi pun berniat mengautopsi jasad pria kelahiran Jawa Timur itu.
“Tapi untuk proses autopsi, kita masih menunggu persetujuan dari pihak keluarga. Yang jadi masalah, kita belum tahu siapa keluarga terdekatnya. Soalnya korban di Sekadau ini sebatang kara,” ucap Iptu Muhamamd Resky Rizal, Kasat Reskrim Polres Sekadau.
Rizal menceritakan, sebelum meninggal, Eko bersama rekannya bernama Suka bertamu ke rumah Telan di Gang Murai, Jalan Sekadau-Rawak, Desa Sungai Ringin.
Di rumah ada Akiang dan Telan yang tengah bermain gitar. Mereka sempat menyeruput kopi bersama.
Tak lama kemudian, datanglah tiga rekannya yang lain, Itam, Bendi dan Jondi membawa tiga kampel (kantong) minuman keras jenis arak putih. “Semuanya minum bersama sambil bermain gitar,” ucap Rizal.
Tak lama kemudian, tiba-tiba Eko pingsan dan tak sadarkan diri. Oleh rekannya, korban kemudian diantar ke rumah Roy.