Darmizal: Jokowi Bukan Tipe Membangun Dinasti Politik
Alumnus UGM Yogyakarta ini menambahkan Jokowi memotivasi anaknya untuk menjadi petarung pada giat yang mereka jalani. Jokowi tidak menyuruh anak berhenti sebagai pengusaha untuk alih profesi menjadi politisi yang nina bobok dengan berbagai fasilitas negara untuk kemenangan.
"Saya melihat Jokowi ingin anaknya tumbuh matang secara alami mengalami kompetisi merasakan beratnya berjuang untuk menang, bukan dimatangkan dan dibesarkan seperti dikarbit. Jalan untuk itu hanyalah satu, yaitu ikut kompetisi. Itulah pembedanya antara Jokowi dengan beberapa tokoh lain sebelumnya yang mendidik anak mereka masuk kancah politik membalut demokrasi dengan dinasti dan oligarti," ujar mantan Wasekjen Partai Demokrat ini.
Darmizal meyakini, bahwa Gibran akan bertarung di arena yang sangat ketat. Dia pasti sudah memperhitungkan risiko sosial politik yang mengadang.
“Kalah dia tersingkir dan kembali ke dunia sebagai enterpreneur dan pengusaha, jika menang dia akan menjalankan amanat pemilihnya,” katanya.
“Pada Pemilu atau semua Pilkada, berbagai pilihan tentu akan dihidangkan pada pemilih. Maka mereka para pemilihlah penentu kemenangan sesungguhnya,” jelasnya.
Pimpinan Komwas PD, yang berhenti pada Mei 2018 ini menilai masyarakat Indonesia dapat melihat dengan jernih atas majunya anak dan menantu Jokowi pada kontestasi Pilkada 2020 ini. Bukan, karena Jokowi sebagai presiden lantas dikaitkan ingin membangun dinasti politik. Ini persaingan melaksanakan gagasan dalam kompetisi dan uji kompetensi.
“Saya melihat Jokowi bukan tipe bapak memanjakan anak dengan budaya politik dinasti. Gibran, memiliki naluri dan meyakini kemampuannya untuk membangun Solo makin maju. Dia pasti punya resep, maka niat pengabdiannya ini mestinya kita lihat secara komprehensif dan holistik," ucapnya.
Darmizal menuturkan, mari ukur dengan jernih, berapa partai yang mendukung Gibran pada kontestasi Pillada 2020 di Solo. Bisa jadi, salah satunya adalah Partai Demokrat. Apakah dengan demikian, kita akan mengatakan bahwa partai pendukung Gibran adalah pendukung dinasti yang dituduhkan ke Jokowi. Atau bahkan mengangkat tuduhan yang lebih lagi dari itu?