Data Intelijen SBY Resahkan Pasar
Minggu, 19 Juli 2009 – 15:53 WIB
Menurut Dradjat, yang juga pengamat ekonomi itu, kejadian ini hendaknya jadi pembelajaran bagi seluruh aparat keamanan, agar ke depan tidak lagi memberikan laporan intelijen yang berlebihan dan dramatis agar pelaku pasar tidak gelisah. "Saya melihat, relatif stabilnya pergerakan rupiah dan indikator ekonomi lain setelah teror bom di Hotel JW Marriott dan The Ritz-Carlton, terlebih karena tingginya tingkat rasionalitas yang dipakai oleh pelaku pasar saham dan banyak manajer investasi (fund manager) yang saat ini sedang libur karena sebelumnya mengambil posisi investasi jangka panjang," jelasnya.
Sepanjang tidak ada lagi guncangan keamanan, Insya Allah rupiah dan indikator ekonomi lain stabil, imbuh Anggota Fraksi Partai Amanat Nasional itu, sembari menambahkan, sebagai wujud respons psikologis, wajar rupiah dan indikator ekonomi akan berpotensi tertekan tipis.