Data Kemenaker Ini Sungguh Mengejutkan!
jpnn.com - JAKARTA – Data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) menyebutkan, 62 persen dari 128 juta atau sekitar 79 juta pekerja Indonesia, merupakan tamatan sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP).
Kondisi itu berpengaruh terhadap daya saing tenaga kerja Indonesia di pasar kerja dalam maupun luar negeri. Saat ini, persaingan di pasar kerja secara umum cenderung memburu pekerja dengan background kompetensi mumpuni.
Minimal, setingkat sekolah menengah atas (SMA) sederajat dan lulusan pendidikan vokasi, seperti D3. Di bawah lulusan itu akan sulit bersaing di pasar bebas seperti sekarang ini.
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Hanif Dhakiri mengakui kesesuaian pekerja dengan kebutuhan pasar kerja bakal mempercepat penyerapan lulusan pendidikan dan pelatihan. Dengan begitu, pengangguran di Indonesia bisa berkurang.
Merujuk pada data lulusan pekerja Indonesia yang berlatarbelakang pendidikan SD dan SMP, Hanif menyatakan bahwa pemerintah saat ini terus mendorong perkembangan pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi bagi pekerja lulusan pendidikan dasar tersebut.
”Ini untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensi agar bisa bekerja di industri atau masuk di industri dalam persaingan bebas ini,” ujarnya di Jakarta, kemarin.
Terkait kesiapan pekerja Indonesia di persaingan bursa kerja saat ini, kader PKB ini menyatakan siap atau tidak siap mereka harus mempersiapkan diri.
Menurutnya, semua pihak harus bekerjasama untuk memastikan SDM pekerja dalam negeri bisa sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja di berbagai sektor saat ini.