Datang ke Asahan, Pak Ganjar Langsung Jatuh Hati pada Sepatu Bunut
jpnn.com, ASAHAN - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menaruh perhatian khusus pada Sepatu Bunut khas Asahan yang pernah berjaya di era 80an saat berkunjung ke Sumatera Utara.
Ganjar mengetahui soal keberadaan Sepatu Bunut itu saat kunjungan menjadi juru kampanye pilkada Kab Asahan dan Kota Medan Sumatera Utara.
Dia menyempatkan mampir dan membeli beberapa pasang sepatu. Bunut adalah nama kelurahan, tempat pusat kerajinan sepatu kulit itu berada, tepatnya di kawasan perlintasan Jalan Lintas Sumatera Utara, Batubara-Asahan, tak jauh dari pusat pemerintahan Kabupaten Asahan.
Begitu tiba, Ganjar dibuat tercengang dengan desain sepatu Bunut. Jahitannya yang rapi dan model yang timeless membuat
Ganjar langsung tertarik membeli sepatu buatan perajin lokal tersebut. Tiga sepatu dan sepasang sandal langsung diborong Ganjar sebagai oleh-oleh ke Semarang.
Sembari memilih sepatu, Ganjar mendengar cerita dari salah satu perajin, Zufri. Dia mengatakan, sejarah sepatu Bunut atau Bunut shoes, berawal ketika pengusaha asing mendirikan pabrik sepatu sekitar 1970-an silam.
Pabrik getah penghasil karet bernama Uni Royal, sekarang menjadi PT Bakrie Sumatera Plantantions (BSP) tbk, merupakan salah satu penyedia bahan dasar pembuatan tapak Sepatu Bunut atau Bunut Shoes. Tak heran, kala itu produk sepatu kulit khas Bunut sempat menembus pasar Amerika.
"Salah satu model yang ini pak, laris di butik butik Italia," terang Zufri.