Daur Ulang, Jurus Baru Industri Film Indonesia
"Kami butuh waktu lama untuk menentukannya," kata Sheila Timothy sebagai produser saat jumpa pers di Senayan City, Jakarta.
Lala, sapaannya, menambahkan, pemain dipilih sesuai dengan kebutuhan skenario. Banyak tim yang dilibatkan hanya untuk menentukan pemain serta peran tersebut.
Dia mengaku sangat antusias menggarap film Wiro Sableng. Apalagi dirinya dan tim berkesempatan menjalani kerja sama dengan Fox International Productions (FIP).
Sang sutradara, Angga Dwimas Sangsoko, sangat tertantang untuk menjalani shooting film Wiro Sableng. Apalagi dia bertekad menciptakan benchmark baru untuk film Indonesia.
"Kami membuat film ini dengan pendekatan yang sangat Indonesia, sajian hingga tutur. Pokoknya Wiro Sableng akan jadi film laga dengan ciri khas Indonesia," jelasnya.
Selain nama-nama di atas, pembuatan film Wiro Sableng 212 juga melibatkan banyak pihak. Seperti skenario oleh Lala Timothy dan Tumpol Tampubolon, Yayan Ruhian sebagai fighting choreographer, Chan Man Ching sebagai fighting director yang pernah terlibat di film Rush Hour, dan lainnya.
Wiro Sableng 212 telah memulai syuting pada akhir Agustus 2017. Syuting dilaksanakan di kawasan Jakarta dan Jawa Barat selama 3,5 bulan. Film ini ditargetkan tayang pada 2018.
2. Bayi Ajaib