Debat Calon Gubernur Sulut, BeDa Tawarkan Tenaga Listrik Ramah Lingkungan
jpnn.com - MANADO - Pasangan calon gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Benny J Mamoto-David Bobihoe menyatakan kebutuhan listrik di Sulut sudah sangat tinggi. Karenanya, perlu langkah cepat untuk memenuhi kebutuhan listrik sebelum terjadi krisis.
Pasangan berakronim BeDa ini menawarkan dua terobosan. Pertama, pemerintah Sulut ke depan harus bisa memetakan distribusi energi untuk Sulut yang dicanangkan pemerintah nasional sebesar 35.000 MW.
Kedua, yang tidak kalah pentingnya adalah mengembangkan tenaga listrik yang ramah lingkungan. "Alternatif tenaga listrik yang ramah lingkungan juga menjadi perhatian kita bersama," kata Benny pada debat terbuka calon gubernur Sulut yang digelar di Manado, Minggu (14/11).
Debat kali ini merupakan yang kali kedua dengan oleh KPU Sulut. Tema yang ditentukan bertajuk "Energi, Lingkungan dan Stabilitas Daerag".
Benny menjelaskan bahwa pengembangan tenaga listrik sudah tidak bisa ditawar lagi karena sejauh ini rasio elektrifikasi masih sekitar 71,6 persen.
“Dan masih ada 16.050 daftar tunggu yang setara 82,9 MVA. Sedangkan pasokan yang tersedia masih 220,6 MW, dengan tanggungan beban puncak 345 MW,” katanya.
Dalam aspek pertambangan Benny Mamoto berpandangan, bahwa penertiban izin-izin tambang liar adalah hal yang mendesak. Penertiban itu cukup beralasan kuat karena banyak aktivitas pertambangan yang tidak mengindahkan perizinan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).
Aktivitas tambang yang tidak memiliki izin AMDAL telah menggerus keaslian lingkungan hidup Sulut, yang akan merugikan generasi berikutnya.