Debat Capres Dinilai Tak Fokus pada Tema
Moderator Masih Terlalu Kakujpnn.com - JAKARTA - Direktur Pusat Studi Sosial Politik (Puspol) Indonesia Ubedillah Badrun menilai, secara umum pelaksanaan debat calon presiden dan calon wakil presiden (Capres-Cawapres) di Balai Sarbini, Senin (9/6) malam berjalan lancar.
Namun, dalam pelaksanaanya kurang fokus pada tema dan secara umum masih normatif.
Tema debat Capres-Cawapres pertama ini adalah pembangunan demokrasi, pemerintahan bersih dan kepastian hukum. Namun dalam tema pembangunan demokrasi, dari pertanyaan moderator dan jawaban jawaban capres-cawapres tidak fokus pada masalah besar pembangunan demokrasi, seperti problem sistim politik yang tidak mampu melahirkan pemerintahan yang efektif.
Begitu juga problem demokrasi liberal yang menumbuh suburkan praktik politik transaksional dan korup, problem pendidikan demokrasi dalam konteks pembangunan demokrasi, dan problem media sebagai pilar demokrasi yang kini tidak lagi independen.
"Sayangnya hal-hal mendasar tersebut tidak menjadi isu perdebatan antar capres tersebut. Demikian juga dalam tema pemerintahan yang bersih. Pertanyaan moderator tidak mengungkap persoalan manajemen pengelolaan keuangan APBN," ujar Ubedillah di Jakarta, Selasa (10/6).
Padahal, lanjutnya, problem besar pemerintahan yang bersih tersebut ada pada lemahnya keterampilan pengelolaan APBN.
Tentang kepastian hukum, dia mencermati kedua pasangan capres-cawapres tersebut kurang diberikan pertanyaan tajam soal kasus kasus hukum yang mendera republik saat ini.
"Termasuk bisa saja misalnya membahas hukuman mati bagi para koruptor, tetapi sayang hal itu tidak dibahas dalam debat malam ini. Walhasil paparan capres-cawapres secara umum lebih didominasi pandangan yang normatif," jelasnya.