Debat Capres Harus Didanai APBN
Rabu, 01 Juli 2009 – 18:46 WIB
Di tempat yang sama, pengamat politik dari Universitas Paramadina, Yudi Latif juga menilai, debat capres-cawapres sebagai bentuk konkrit pelaksanaan nilai-nilai demokrasi menjadi kehilangan makna tatkala di acara itu penonton banyak disuguhi iklan komersil. "Banyaknya iklan menunjukkan kapitalisme menaklukan demokrasi," ujarnya. Dia setuju bila acara debat dibiayai dari APBN.
Khusus materi debatnya sendiri, Yudi menilai, debat cawapres 30 Juni 2009 sangat menjemukan. Mestinya, yang namanya debat harus ada konfrontasinya. "Itu bukan debat, tapi monolog, yang membuat rakyat semakin tidak bergairah,” kata Yudi.