Debat Tetap Menarik Meski Ma’ruf dan Sandi Beda Generasi
Politikus asal Nusa Tenggara Barat (NTB) mengatakan, dari berbagai latar belakang tersebut, maka ketika berdebat nanti publik menginginkan perdebatan terjadi secara natural dan intensif.
Anggota DPR Fraksi PDI Perjuangan Eriko Sutarduga mengatakan, Sandi tentu memiliki rasa sungkan ketika harus head to head dengan Kiai Ma’ruf. “Ini jujur dalam menghadapi seorang senior, saya sendiri memanggil beliau (Kiai Ma’ruf) ayahanda. Pasti ada hal seperti itu (sungkan),” kata Eriko dalam diskusi tersebut.
Hanya saja, Eriko mengatakan, kesungkanan itu bisa juga bernilai positif, karena membuat debat tidak keluar dari jalurnya. Selain itu, kata dia, generasi muda juga bisa menunjukkan hal yang baik. Tinggal nanti masyarakat yang menilai mana yang terbaik di antara dua kontestan yang berdebat.
“Bukan berarti karena berbeda generasi nanti membuat debat ini tidak menarik. Justru beda generasi nanti Anda akan melihat semua, yang muda yang menarik, atau yang sudah berpengalaman panjang dalam dunia politik, kehidupan yang lebih menarik,” papar juru bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi – Kiai Ma’ruf itu.
Dia mengatakan, TKN Jokowi – Kiai Ma’ruf meyakini bahwa selama bersama-sama mantan rais am PBNU, bisa menjelaskan dalam komunikasinya bahwa hidup ini bukan semata-mata fisik dan mengejar keduniawian saja. Menurut Eriko, Kiai Ma’ruf, juga bisa menunjukkan bahwa perlu keseimbangan dalam menjalani kehidupan ini.
“Kita semua percaya adanya Tuhan Yang Maha Esa. Jadi, ini penting sekali, selama hidup di dunia tidak hanya mengejar prestasi, tetapi ada juga keseimbangan secara rohani. Nah ini juga yang menjadi keunggulan bagi beliau (Kiai Ma’ruf),” kata wakil sekretaris jenderal (wasekjen) PDI Perjuangan itu. (boy/jpnn)