Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Dede Yusuf Soroti Isu TKI Saat Acara Bicara Buku Bersama Wakil Rakyat

Jumat, 25 September 2020 – 21:20 WIB
Dede Yusuf Soroti Isu TKI Saat Acara Bicara Buku Bersama Wakil Rakyat - JPNN.COM
Kepala Biro Humas Setjen MPR RI Siti Fauziah (tengah) pada acara Bicara Buku Bersama Wakil Rakyat di Yayasan Al Hanifah dan Sahabat Museum KAA Bandung. Foto: Humas MPR

jpnn.com, BANDUNG - Anggota MPR RI Fraksi Demokrat Dede Yusuf Macan Effendi melihat isu tenaga kerja Indonesia baik di dalam negeri dan di luar negeri harus mendapatkan perhatian lebih seluruh elemen masyarakat terutama pemerintah. Sebab, masih banyak sekali permasalahan yang dihadapi para tenaga kerja yang belum juga terselesaikan. Antara lain, rendahnya upah, masuknya tenaga kerja asing dan rendahnya pendidikan. 

“Apalagi saat ini kita memasuki era bonus demografi, dimana angkatan kerja di Indonesia menjadi lebih besar. Jangan sampai ada ledakan tenaga kerja tetapi minim lapangan kerja,” katanya.

Hal tersebut disampaikan Dede Yusuf, saat hadir secara virtual di acara Bicara Buku Bersama Wakil Rakyat sekaligus bedah buku karyanya berjudul 'Bersaing Atau Tenggelam: Indonesia Bukan Bangsa Kuli'. Judul buku ini juga menjadi tema utama acara di Ruang Serba Guna, Gedung Mess MPR RI, Bandung, Jawa Barat, Jumat (25/9/2020).

Hadir dalam acara tersebut, Kepala Biro Humas Setjen MPR RI Siti Fauziah, Tenaga Ahli DPR M. Akhiri Khailuki, Dosen ITB Dr. Epin Saepudin, Sekjen Asia Afrika Reading Club (AARC) Hermawan Wahyudin, dan para peserta perwakilan dari AARC, Forum Literasi Bandung, Sahabat Museum Sri Baduga, Yayasan Al Hanifah dan Sahabat Museum Konferensi Asia Afrika Bandung.

Dede Yusuf menyebutkan lima jurus yang diyakininya bisa menjadi solusi dari permasalahan tenaga kerja tersebut. Pertama, Beasiswa Vokasional yang memberikan pendidikan kepada tenaga kerja agar menguasai pengetahuan dan keterampilan yang memiliki nilai ekonomis sesuai kebutuhan pasar.

Kedua, Sekolah Binaan Industri. Pemerintah mesti mengintegrasikan dunia pendidikan dengan pelaku usaha dan industri.

“Jurus selanjutnya adalah, Sertifikasi Kompetensi, Rangsangan Ekonomi Kreatif dan Gerakan Pencerahan. Intinya adalah fokus kepada peningkatan sumber daya manusia Indonesia agar lebih kompeten memenuhi pasar kerja di dalam negeri juga mampu bersaing secara global," tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Biro Humas Setjen MPR Siti Fauziah menyampaikan bahwa tema acara sangat berkualitas dan menggugah untuk dibahas.  Setiap pembahasan permasalahan bangsa yang pada akhirnya lahir solusi, menurut Siti Fauziah, patut diapresiasi.

Dede Yusuf Macan Effendi melihat isu tenaga kerja Indonesia baik di dalam negeri dan di luar negeri harus mendapatkan perhatian lebih seluruh elemen masyarakat terutama pemerintah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News