Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Dekati Jepang, Jokowi Diingatkan soal Malari

Jumat, 27 Maret 2015 – 03:48 WIB
Dekati Jepang, Jokowi Diingatkan soal Malari - JPNN.COM

jpnn.com - JAKARTA - Pakar ilmu komunikasi politik, Prof Tjipta Lesmana mengingatkan Presiden Joko Widodo yang akhir-akhir ini dekat dengan Jepang. Tjipta mengatakan, jangan sampai peristiwa Malapetaka 15 Januari (Malari) tahun 1974 kembali terulang karena presiden yang dikenal dengan panggilan Jokowi itu membawa Indonesia dekat dengan Jepang.

Tjipta mengatakan, Jokowi yang saat kampanye pemilihan presiden lalu tak henti-hentinya bicara soal Trisakti dan  Nawacita, ternyata tindakannya justru kebalikannya. "Saya jadi beranya-tanya Jokowi tahu gak arti Trisakti," kata Tipta di sela-sela soft launching buku "Republik Komedi 1/2 Presiden" karya Bambang Soesatyo, di gedung DPR, Jakarta, Kamis (26/3).

Sebagai penggemar fanatik Bung Karno, Tjipta mengaku sudah membaca buku-buku Presiden RI pertama itu sejak usia 14 tahun. Mulai dari buku "Di Bawah Bendera Revolusi" hingga "Indonesia Menggugat".

Karenanya, Tjipta mengaku tahu persis tentang Trisakti yang didengungkan Bung Karno, bahwa Indonesia harus berdaulat di bidang politik, mandiri bidang ekonomi, serta berkepribadian di bidang kebudayaan.

Namun, lanjut Tjipta, tindakan Jokowi saat lawatan ke Jepang beberapa hari lalu tak menunjukkan presiden yang juga kader PDIP itu paham arti Trisaksi.

"Tapi, kemarin beliau (Jokowi) pergi ke Jepang, keluar statemennya, kita berharap Jepang menjadi basis ekonomi di Indonesia. Ini bagaimana?” kata Tjipta,] memertanyakan.

Menurutnya, pernyataan Presiden Jokowi persis seperti pengalaman Presiden Soeharto pada era awal kekuasaan Orde Baru. Kala itu, orang dekat Soeharto, Soedjono Hoemardani dikenal dekat dengan Jepang sehingga muncul peristiwa Malari pada 1974 yang melambungkan nama Hariman Siregar.

"Pak Jokowi, mudah-mudahan beliau dengar ucapan saya ini, sadar..sadar. Jangan pengalaman 72-74 meledak lagi. Tanya Hariman Siregar, dia paling tahu. Nanti akan muncul sentimen anti-Jepang, jangan terlalu dekat," tegas Tjipta, mengingatkan.

JAKARTA - Pakar ilmu komunikasi politik, Prof Tjipta Lesmana mengingatkan Presiden Joko Widodo yang akhir-akhir ini dekat dengan Jepang. Tjipta mengatakan,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close