Demi Hal Ini, Pertamina Gandeng Adaro

jpnn.com - JAKARTA - PT Pertamina menjalin kerjasama dengan PT Adaro Energy terkait aliansi strategis untuk layanan pasokan dan optimalisasi infrastruktur BBM milik Adaro Energy Group. Kerjasama tersebut dilakukan sebagai upaya meningkatkan ketahanan energi nasional.

Kesepakatan kerjasama kali ini meliputi dua hal. Yakni, kerjasama Fuel Supply Agreement (FSA) dengan PT Adaro Indonesia, anak perusahaan PT Adaro Energy Tbk. Kerjasama itu berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) Biosolar untuk kegiatan  Adaro Energy dan afiliasinya.

Selain itu, kerjasama juga tentang Fuel Facilities Agreement (FFA) dengan PT Indonesia Bulk Terminal (IBT), anak perusahaan PT Adaro Energy Tbk. Itu adalah kerjasama sewa dan pemanfaatan Terminal BBM milik IBT di Mekar Putih, Pulau Laut, Kota Baru, Kalimantan Selatan, yang terdiri dari storage tank dengan kapasitas total sebesar 60.000 MT dan 2 fasilitas jetty dengan total kapasitas sebesar 1.4 Juta KL/ tahun.

Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang mengatakan, kontrak kerjasama tersebut akan berlangsung 1 November 2015-1 Oktober 2022.

"Kesepakatan ini merupakan milestone penting, di mana dua perusahaan besar nasional, BUMN dan swasta yang bergerak di bidang energi telah melakukan sinergi yang sangat strategis. Kerjasama ini juga bermanfaat bagi negara, khususnya terkait dengan penguatan stok BBM untuk ketahanan energi nasional," ujar Ahmad di kantornya, Jakarta, Jumat (11/9).

Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk Garibaldi Thohir menuturkan, sinergi kerjasama tersebut akan menjamin ketersediaan BBM untuk mendukung kegiatan operasional Adaro Energy Group. Bagi Adaro, dengan membeli BBM dari Pertamina, pihaknya mendapatkan jaminan kualitas dan kontinuitas pasokan.

"Storage untuk penampungan BBM milik kami di Pulau Laut merupakan bagian penting dari kegiatan operasional kami, dari tambang hingga ketenagalistrikan. Oleh karena itu, kami percaya bahwa infrastruktur logistik yang kami miliki siap untuk memberikan dukungan bagi ketahanan energi nasional," katanya. (chi/jpnn)