Demi Memerdekakan Marhaen, Kada dari PDIP Harus Berwajah Kerakyatan
jpnn.com - JAKARTA - PDI Perjuangan menganggap pemilihan kepala daerah (pilkada) punya makna strategis dalam rangka mewujudkan ideologi partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu. Karenanya, PDIP pun memilih mengusung calon kepala daerah yang punya pemahaman baik tentang Pancasila 1 Juni 1945 demi mewujudkan kekuasaan yang pro-rakyat.
Adalah Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto yang mengatakan hal itu di Gorontalo, Minggu (16/10). Hasto berkunjung ke Gorontalo untuk menghadiri pembukaan Rapat Kerja Daerah Khusus (Rakerdasus) PDIP Gorontalo dalam rangka pilkada 2017.
Untuk pilkada di provinsi penghasil jagung itu, PDIP mengusung duet Hana Hasanah Fadel dan Toni M Yusuf sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur Gorontatlo. Rakerdasus PDIP Gorontalo itu pun dalam rangka memenangkan Hana-Toni.
"Bagi PDI Perjuangan, kekuasaan adalah alat perjuangan. Maka dari itu, kita berpegang pada perspektif kesejarahan, karena dengen memerdekakan gagasan politik kita, memenangkan ideologi, kita akan memerdekakan rakyat marhaen,” ujar Hasto dalam pembukaan Rakerdasus PDIP Gorontalo sebagaimana siaran pers DPP PDIP.
Orang kepercayaan Megawati itu menegaskan, kader-kader PDIP di Gorontalo harus memenangkan pasangan Hana-Toni. “Demi menjadikan kekuasaan di Gorontalo ini berwajah kerakyatan," katanya.
Ia menambahkan, guna mewujudkan kekuasaan yang berwajah kerakyatan, PDIP telah menggelar sekolah partai bagi calon-calon yang diusung di pilkada. Dalam sekolah partai yang digelar di Depok, Jawa Barat beberapa waktu lalu, PDIP membekali jago-jagonya di pilkada dengan berbagai contoh soal kepala daerah yang berhasil mengusung program prorakyat.
Menurut hasto, banyak kepala daerah asal PDIP yang sukses menjalankan program kerakyatan. "Ini adalah contoh sederhana bahwa PDI Perjuangan partai yang punya wajah kerakyatan," ujar Hasto.
Selain itu Hasto mengatakan, Megawati berencana hadir ke Gorontalo demi memenangkan Hana-Toni. Rencananya, Megawati akan berkunjung ke Gorontalo pada November mendatang.