Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Demo Berakhir Rusuh, Polisi Dibacok, Dua Warga Ditembak

Sabtu, 11 Juni 2016 – 20:57 WIB
Demo Berakhir Rusuh, Polisi Dibacok, Dua Warga Ditembak - JPNN.COM
Salah satu pendemo PT CBS dilarikan ke IGD RSUD Curup, Bengkulu, Sabtu (11/6). Foto: Bengkulu Ekspress/jpg

jpnn.com - BENGKULU – Demonstrasi ratusan warga ke perusahaan tambang batubara, PT Cipta Biana Selaras (CBS), Bengkulu, berakhir ricuh, Sabtu siang (11/6)). 

Dua warga terpaksa dilarikan ke rumah sakit akibat terkena peluru. Sementara satu petugas kepolisian juga dilaporkan mengalami luka bacok.

Kejadian berawal dari saat ratusan warga dari dua kecamatan di Kabupaten Bengkulu Tengah menggelar aksi demo ke perusahaan tambang PT CBS. Demo ini sendiri terkait penolakan warga atas sistem penambangan secara underground yang dilakukan perusahaan.

Ratusan warga sebelumnya memadati pintu gerbang PT CBS. Namun demo berujung ricuh setelah masa yang terpancing emosi melempari polisi dengan batu dan kayu. 

Sebaliknya pihak kepolisian membalas dengan melepaskan tembakan gas air mata dan peluru karet serta peluru tajam ke arah pendemo. 

Berondongan tembakan itu pun mengenai dua pendemo yakni Marta kena di bagian lehernya dan Yanto di bagian perut. Sementara dari pihak kepolisian, salah satu anggota terkena tebasan parang di bagian bahu. Seluruh korban pun segera dilarikan ke rumah sakit.

Wakapolres Bengkulu Utara Kompol Eko Sisbiantoro mengatakan, pihaknya harus melepaskan tembakan untuk menghalau aksi demo warga yang mulai brutal. Ia membenarkan bahwa ada anggota yang dibacok warga.

“Pendemo anarkis dan melempar batu ada juga satu anggota yang di parang. Sebab itu kita ambil tindakan dengan menembakan gas air mata untuk membubarkan massa,” sebut Eko.

BENGKULU – Demonstrasi ratusan warga ke perusahaan tambang batubara, PT Cipta Biana Selaras (CBS), Bengkulu, berakhir ricuh, Sabtu siang (11/6)). 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close