Demo Hamil
Oleh Dahlan IskanKamis, 13 Juni 2019 – 05:25 WIB
jpnn.com - Dia hamil. Dia dibunuh. Di kamar hotel. Di luar negeri.
Si pembunuh dijatuhi hukuman ringan. Hanya karena memiliki barang milik wanita yang dibunuh. Bukan karena membunuh.
Hukuman itu begitu ringannya. Jumat minggu depan sudah bisa bebas.
Itulah salah satu kasus yang membuat hakim dan jaksa di Hong Kong gemes. Jengkel. Frustrasi. Dalam upaya menegakkan hukum setegak-tegaknya.
Masih banyak kasus lain. Namun hanya yang itu yang dijadikan pemicu lahirnya proposal yang didemo besar-besaran di Hong Kong sekarang ini.
Jaksa tahu: Chan Tong Kai, 19 tahun, itu pembunuhnya.
Hakim pun tahu: Chan Tong Kai itu pembunuhnya.
Chan Tong Kai sendiri pun sudah mengaku: dialah pembunuhnya.