Demo Jalan Rusak, Mahasiswa dan Polisi Adu Jotos
jpnn.com - PANDEGLANG - Puluhan mahasiswa yang mengatasnakaman Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Pandeglang dan Polisi terlibat aksi saling dorong di pintu masuk gedung DPRD Pandeglang.
Ini terjadi saat anggota PMII berunjukrasa menuntut perbaikan jalan di Kecamatan Menes, Kamis (23/1) sekitar pukul 10.45 WIB. Ini adalah aksi kedua PMII karena pekan sebelumnya mereka juga melakukan aksi dengan tuntutan yang sama.
Pantauan Banten Raya (Grup JPNN), unjuk rasa yang berlangsung di bawah guyuran hujan ini sempat anarkis ketika massa merangsek masuk ke gedung DPRD namun dihalau oleh puluhan Polisi dan Satpol PP.
Beberapa mahasiswa sempat terkena bogem petugas polisi dan ini juga menimbulkan kemarahan pengunjukrasa dan akibatnya aksi aksi baku pukul pun tak terhindarkan.
Aksi Polisi dan pendemo menjadi tontotan pegawai sekretariat dewan, PNS Setda Pandeglang dan pejabat Pemkab yang tengah tengah menggelar rapat paripurna jawaban bupati atas pandangan fraksi-fraksi terhadap nota usulan dua Raperda.
Kordinator aksi Arip Wahyudin mengatakan, tuntutan unjukrasa masih mendesak pemerintah daerah segera memperbaiki jalan rusak di Kecamatan Menes terutama yang menuju Kampus Staibana dan di halaman Kantor Kecamatan Menes.
Arif yang juga mahasiswa Staibana ini menurutkan, kerusakan jalan di Kecamatan Menes sudah berlangsung lama dan dibiarkan tanpa ada upaya perbaikan. "Jalan di Menes dibiarkan rusak, padahal banyak anggota DPRD asal Kecamatan Menes yang sering mengerjakan proyek, sementara daerahnya sendiri dibiarkan rusak, " tukasnya.
Selain menuntut perbaikan jalan, mahasiswa dalam aksi ini juga meminta Kepala DPU, Enan Tosin dan Bupati Erwan untuk segera melakukan perbaikan dan menjadikan Kecamatan Menes jadi prioritas agar warga tidak lagi kesulitan dalam melakukan aktivitas.