Demokrat Siapkan Dua Senjata Baru untuk Menaklukkan Trump
jpnn.com, WASHINGTON - Partai Demokrat memang belum resmi menguasai House of Representatives alias DPR AS. Namun, mereka sudah punya dua senjata untuk memaksa Presiden Donald Trump mengakhiri shutdown parsial yang berlangsung sejak 22 Desember.
Begitu resmi berkuasa pada Kamis (3/1), mereka akan menyosialisasikan dua rancangan undang-undang (RUU) soal pembiayaan lembaga-lembaga pemerintah.
"Demokrat akan mengambil sikap untuk membebaskan negara ini dari kekacauan yang sedang terjadi." Demikian bunyi pernyataan tertulis bersama Demokrat seperti dilansir Reuters, Selasa (1/1).
Pernyataan itu ditandatangani Nancy Pelosi yang akan menjadi ketua kubu mayoritas House of Representatives mulai Kamis. Juga Chuck Schumer yang akan menjadi pemimpin kubu minoritas Senat AS.
Menurut Demokrat, selama dua pekan terjadi shutdown, Presiden Donald Trump tidak berbuat apa-apa. Pemimpin 72 tahun itu hanya sibuk mencuit lewat akun Twitter pribadinya.
Trump seakan tidak peduli pada kelumpuhan pemerintahannya. Dia tidak merancang atau mengusulkan skema apa pun untuk mengakhiri shutdown parsial.
RUU pertama yang diusung Demokrat adalah soal pembiayaan khusus pada Departemen Keamanan Dalam Negeri. Dengan anggaran khusus itu, departemen tersebut bisa beroperasi sampai 8 Februari.
Usulan untuk membiayai pembangunan tembok perbatasan Meksiko sebesar USD 5 miliar (Rp 71,88 triliun) masuk anggaran departemen itu. Tapi, dalam RUU mereka, Demokrat jelas tidak memasukkan anggaran tersebut. Pelosi menyebut pembangunan tembok itu tidak bermoral, mahal, dan tak efektif.