Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Demonstran - Polisi Hongkong Bentrok

Puluhan Ditahan, Puluhan Lainnya Dirawat di RS

Selasa, 02 Desember 2014 – 09:46 WIB
Demonstran - Polisi Hongkong Bentrok - JPNN.COM
Demo Hongkong yang berlangsung ricuh. FOTO: AFP

jpnn.com - HONGKONG - Demonstran prodemokrasi Hongkong kembali bentrok dengan polisi. Baku fisik itu terjadi di Lung Wo Road, Distrik Admiralty, Minggu malam (30/11). Area tersebut adalah pusat pemerintahan. Lokasinya berdekatan dengan Connaught Road, lokasi utama demo yang telah diduduki massa selama lebih dari dua bulan ini. 

Kejadian itu berawal dari seruan para pemimpin demonstran untuk menyerbu masuk kantor pemerintahan dan menemui Kepala Eksekutif Hongkong Chun-ying (CY) Leung. ''Saya meminta setiap orang tetap di sini sampai pagi dan memblokade pusat pemerintahan. Ayo hentikan pemerintah berfungsi esoknya,'' ujar salah seorang demonstran sesaat sebelum bentrokan tersebut terjadi.

Polisi berusaha menghentikan massa yang terus merangsek dan menyuruh mereka mundur. Tidak diketahui pihak yang menyerang lebih dulu. Yang jelas, bentrokan akhirnya terjadi. Massa melemparkan botol, payung, dan helm yang mereka kenakan. Polisi membalas dengan menyemprotkan merica, memukul dengan pentungan, dan menyiramkan air kepada massa. 

Sebanyak 40 demonstran ditahan dan 37 orang dilaporkan dirawat di rumah sakit karena insiden itu. Mereka yang terluka tidak hanya pengunjuk rasa, tetapi juga polisi. Kerusuhan pada Minggu malam tersebut menjadi yang terburuk sepanjang aksi protes yang telah berjalan selama lebih dari dua bulan ini. ''Saya benar-benar marah. Tapi, tidak ada yang bisa kami lakukan. Mereka (polisi, Red) seharusnya melindungi warga sipil, bukan menyakiti kami. Kami melihat yang telah mereka lakukan. Kami tidak mempercayai mereka lagi,'' jelas Justin Yan, 22, salah seorang demonstran yang berprofesi sebagai akuntan. 

Pihak Kepolisian Hongkong lantas membela diri dengan menyatakan tidak mempunyai pilihan selain menyemprotkan merica dan memukuli massa dengan pentungan. Itu dilakukan karena massa berusaha memasuki pusat pemerintahan. ''Dalam situasi yang tidak ada pilihan lain, polisi menggunakan kekuatan minimal. Termasuk menyemprotkan air dan merica serta menggunakan pentungan,'' kata pejabat senior Kepolisian Hongkong Tsui Wai-hung. 

CY Leung pun langsung merespons kejadian tersebut. Dia memperingatkan agar demonstran tidak kembali ke area bentrokan esoknya. ''Sejak hari ini, polisi akan mengambil tindakan tegas saat menjalankan tugas. Saya meminta para mahasiswa yang berpikir kembali ke area yang telah mereka duduki malam ini untuk tidak melakukannya. Jangan mengartikan toleransi polisi sebagai sebuah kelemahan,'' tegas CY Leung Minggu malam usai bentrokan.

Leung juga kembali mengeluarkan pernyataan bahwa protes massa prodemokrasi ilegal dan sia-sia belaka. Aksi protes yang terus berlangsung itu tidak dapat ditoleransi lagi. Bahkan, menurut dia, permintaan masyarakat agar massa dibersihkan dari jalan kian meningkat.

Di sisi lain, kemarin massa tetap melanjutkan pendudukan di distrik pemerintahan. Kantor pemerintahan, gedung dewan, dan beberapa toko terpaksa tutup. Massa prodemokrasi mengklaim bahwa aksi mereka telah berhasil. ''Pusat pemerintahan telah dilumpuhkan pagi ini (kemarin Red). Tujuan aksi ini telah tercapai,'' ucap Pemimpin Federasi Mahasiwa Hongkong Alex Chow kemarin (1/12). Pemerintah dikabarkan menurunkan perintah untuk segera membersihkan area tersebut dari para demonstran. (AFP/Reuters/BBC/sha/c20/ami)

HONGKONG - Demonstran prodemokrasi Hongkong kembali bentrok dengan polisi. Baku fisik itu terjadi di Lung Wo Road, Distrik Admiralty, Minggu

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News