Demonstrasi Anti-Jepang Meningkat
Mobil dan Produk Nippon Dirusak di TiongkokSelasa, 19 Oktober 2010 – 17:28 WIB
Media Jepang melansir bahwa sebagian besar unjuk rasa terjadi di wilayah dengan tingkat pengamanan rendah dan jauh dari ibu kota negara. Sementara itu, konsentrasi pengamanan berada di Beijing yang juga sedang mengadakan kongres Partai Komunis. Media Jepang melansir bahwa dua negara cekcok karena pemerintahan baru Tokyo secara tidak sengaja membongkar perjanjian rahasia terkait dengan sengketa kepulauan tak berpenghuni tersebut.
Menurut majalah Asahi Shimbun, di bawah pemerintahan konservatif yang berkuasa lebih dari 50 tahun, Jepang dan Tiongkok telah membuat perjanjian rahasia untuk tetap menjaga stabilitas di kepulauan di Laut Tiongkok Selatan. "Dalam perjanjian rahasia tersebut, Jepang menyatakan tidak akan menangkap warga Tiongkok yang berada di wilayah tersebut kecuali kondisinya sangat mendesak," tulis majalah tersebut yang mengutip sumber pemerintahan. "Sementara itu, Tiongkok berjanji menghadang kapal-kapal anti-Jepang yang akan mendekati kepulauan tersebut," tambahnya.
Dua kekuatan ekonomi besar di Asia tersebut terlibat ketegangan diplomatik terparah sejak Jepang menangkap dan menahan kapten kapal nelayan Tiongkok yang menabrak kapal patroli angkatan laut Jepang di dekat kepulauan sengketa enam pekan lalu. Meski sang kapten sudah dibebaskan, saling klaim kepemilikan kepulauan tersebut membakar emosi rakyat dua negara. Apalagi, Jepang diduga sudah melanggar perjanjian rahasia stabilitas keamanan tersebut. (cak/c10/dos)