Desmond Gerindra: Pansel Capim KPK Pemuas Siapa?
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond J Mahesa mengaku ingin menggali banyak hal dari panitia seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansel Capim KPK). Salah satunya tim yang dibentuk Presiden Joko Widodo alias Jokowi itu sebenarnya alat pemuas siapa?
Hal ini dilontarkan politikus Gerindra itu sebelum rapat dengar pendapat umum (RDPU) dengan Pansel Capim KPK yang dipimpin Yenti Ganarsih, di Kompleks Parlemen Jakarta, Senin (9/9).
Dijelaskan Desmons, pertanyaan itu perlu dijawab karena anggota Pansel, Hendardi, sebelumnya menjawab kritik masyarakat sipil seperti Indonesia Coorruption Watch (ICW) dkk dengan menyatakan bahwa pansel memang bukan alat pemuas ICW. Tetapi mereka bertanggung jawab pada presiden.
"Pansel ini harus kita kritisi hari ini. Banyak hal, komentar-komentar Hendardi misalnya, (menyebut) pansel bukan pemuas ICW, ini kan lucu. Pertanyaannya bagi komisi tiga, pansel pemuas siapa? Atau pribadi Hendardi pemuas siapa dia? Kan itu yang harus kami gali," ucap Desmond.
Secara umum, kata ketua DPP Gerindra itu, pihaknya ingin menanyakan proses seleksi capim KPK hingga diperoleh 10 nama yang kemudian diserahkan presiden ke DPR. Sebab, banyak pandangan miring dari masyarakat sipil mengenai pelaksanaan seleksinya.
Misalnya, kata Desmon, dia mempertanyakan kenapa dalam seleksi capim KPK sekarang ini melibatkan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Apakah karena pansel meragukan para kandidat yang mendaftar, atau ada indikasi yang terpapar radikalisme dan terorisme.
"Kalau enggak bisa dibuktikan, Pansel ini kan membangun kelembagaan yang sejak awal meneror. Seperti yang dirasakan kelompok-kelompok tertentu hari ini. Persoalan radikalisme, saat ini diangggap radikal kalau berbeda dengan pemerintah," jelasnya.
Pantauan JPNN, RPDU di Komisi III DPR yang dipimpin Wakil Ketua Komisi Herman Hery, dihadiri Ketua Pansel Capim KPK Yenti Ganarsih dan jajarannya. (fat/jpnn)