Detik-detik Anggota DPRD Mengaku Bawa Bom di Bandara
jpnn.com - Gara-gara bercanda membawa bom, dua anggota DPRD Banyuwangi berurusan dengan petugas polisi. Keduanya tertunduk lesu saat digiring menuju ruang VIP Bandara Banyuwangi, Rabu (235) siang.
Keduanya adalah Basuki Rahmad dan Naufal Badri. Wakil rakyat dari Partai Hanura dan Gerindra itu diamankan karena bercanda soal bom di kawasan Bandara Banyuwangi.
Usai diperiksa pihak bandara, Basuki dan Naufal langsung digelandang ke Mapolres Banyuwangi untuk menjalani serangkaian interogasi. Naufal yang juga ketua DPC Gerindra tersebut tak bisa mengelak ketika diamankan ke Polres. Demikian halnya dengan Basuki. Pria yang juga ketua DPC Hanura Banyuwangi itu hanya bisa menuruti kemauan aparat Polres Banyuwangi.
Dari bandara ke Polres, keduanya dikawal Kasat Intelkam AKP Amir Mahmud, Kapolsek Rogojampi Kompol Suharyono, serta anggota Reskrim Polres Banyuwangi. ”Keduanya diamankan petugas setelah mengeluarkan candaan mengenai bom saat akan melakukan penerbangan menggunakan Pesawat Garuda GA 265 sekitar pukul 12.45,” ujar petugas Senior Avsec Ikhsan Adi Saputra dalam rilis kepada wartawan.
Dijelaskan, penumpang atas nama Basuki masuk ke lokasi melalui pintu SCP 2 dan dinyatakan bersih saat pemeriksaan. Kemudian yang bersangkutan menghampiri penumpang lainnya yang bernama Marifatul Kamila.
Saat pemeriksaan tas penumpang tersebut, Basuki secara spontan mengatakan isi tas berupa bahan peledak. Pernyataan tersebut diklarifikasi oleh petugas sampai tiga kali dan bahkan Basuki menjawab isi peledak yang dimaksud adalah bom.
Petugas sempat mengingatkan bahwa bercanda mengenai bom dilarang, namun setelah tiga kali dipertegas, Basuki justru malah mengancam petugas dengan ancaman. ”Saya jejek kamu nanti,” ucap Basuki seperti dalam rilis tersebut.
Akibatnya, petugas menahan Basuki di ruang tunggu, namun saat proses boarding dia tetap ikut rombongan sampai di dalam bus yang mengantar ke pesawat. Ketika petugas keamanan airline memintanya keluar dari bus dan kembali ke ruang tunggu, Basuki menolak.