Detik-detik Darmadi Membunuh Sopir Taksi Online, Kejam!
"Teman saya kaget lihat saya penuh lumpur. Saya bilang saya habis dikejar anjing. Terus saya minta diantarkan ke rumah teman saya itu di daerah Sepinggan. Saya mandi dan pinjam pakaian teman saya itu," bebernya.
Setelah mandi, Darmadi pulang ke rumahnya di kawasan Prapatan Dalam, Balikpapan Kota. Sebelumnya dia membuang baju yang berlumuran darah dan lumpur. Dibuang di bak sampah dekat Auri, Sepinggan, Balikpapan Selatan.
Sampai di rumah, dia bercerita kepada sang istri. Mengaku telah membunuh seseorang. Bersama istri dan anaknya yang masih berumur empat bulan, Darmadi lantas menyewa mobil. Mereka akan pulang ke kampungnya di Sangatta. Namun, dia menolak disebut akan melarikan diri.
BACA JUGA: Pengakuan Pembunuh Sopir Taksi Online, Ternyata!
"Saya mau antar istri dan anak saya dulu ke rumah orangtua. Biar mereka aman. Setelah itu niat saya menyerahkan diri. Tetapi di tengah perjalanan saya ditangkap," ucapnya.
Mengetahui Handarri tewas, Darmadi meminta maaf kepada keluarga korban. Dia mengaku menyesal. Dihantui perasaan bersalah. Sulit tidur. “Saya minta maaf. Saya paham keluarga yang ditinggalkan pasti sedih. Saya menyesal,” tuturnya.
Namun, cerita Darmadi tampaknya sulit dipercaya. Pasalnya, selain pistol air soft gun, Darmadi rupanya membawa pelat mobil. Kondisi ini menimbulkan kecurigaan. Bahwa niat awal Darmadi adalah merampok.
Namun, dia membantah. Pelat tersebut, katanya, milik temannya. Hendak diantarkan. Sedangkan pistol, dibelinya dua bulan lalu. Secara online seharga Rp 3 juta. (gel/*/rdh/dwi/k8)