Dewan Lama Warisi Tempat Karaoke di Gedung DPRD
Wakil Ketua Fraksi Partai Nasdem, Harry Saputra Gani secara tegas menolak room karaoke. Dirinya mendesak setwan untuk segera mengganti ruangan sebagai ruangan yang bukan menjadi tempat karaoke. Menurut pria yang akrab disapa HSG, lebih bermanfaat lagi jika ruangan itu difungsikan untuk ruangan anggota dewan atau ruang transit.
"Kita menolak keberadaan ruangn karaokean disini, kita tidak setuju," tandasnya
Mantan ketua DPRD, HP Yuliarso BAE menjelaskan ruangan karaoke ini sebenarnya sudah ada sejak bulan ramadhan. Dirinya juga sempat kaget saat syuting iklan ucapan idul fitri tiba-tiba bunyi music di ruang sebelah, setelah dilihat ternyata ruangan karaoke. Yuliarso juga tidak tahu menahu anggaran yang dihabiskan untuk ruangan karaoke karena tahunya sudah jadi.
Walaupun posisi dirinya saat itu sebagai ketua DPRD, politisi partai Demokrat ini tidak pernah tahu akan ada anggaran khusus untuk pengadaan alat karaoke termasuk ruangan khusus. Untuk itu, dirinya tidak aneh apabila muncul polemic akibat room karaoke yang baru pertama kalinya muncul di dewan.
"Benar, saya tidak tahu siapa yang menganggarkan meski saya ketua dewan," kata ketua PAC Partai Demokrat kecamatan Kesambi
Kabag Umum Setwan Sutikno kepada wartawan menjelaskan, keberadaan ruangan itu sebenarnya tidak lebih hanya sebagai ruang transit. Selama ini ruangan itu digunakan sebagai ruangan rapt ketika rapat DPRD mengalami deadlock.
Sutikno membantah setwan sengaja mendesain ruangan itu sebagai ruangan karaoke. "Kalau ruangan karaoke pasti desainnya seperti ruangan karaoke di tempat lain, buktinya ruangan ini tidak kedap suara dan bisa terdengar di ruangan lain. Ini bukan tempat karaoke, kalau ruangan karaoke pasti desaiannya khusus. Ini hanya ruangan untuk transit," tegasnya
Disinggung perihal anggaran yang dihabiskan untuk pengadaan alat karaoke dan desain ruangan, Sutikno menjelaskan anggarannya sekitar Rp25 juta sampai Rp30 juta. Dirinya juga meminta maaf kepada anggota DPRD yang baru dilantik.