Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Di Canberra, Popok Bayi Jadi Penyumbang Sampah Utama di Tempat Umum

Jumat, 22 Mei 2015 – 17:30 WIB
Di Canberra, Popok Bayi Jadi Penyumbang Sampah Utama di Tempat Umum - JPNN.COM

Membuang popok bayi yang kotor di pinggir jalan dan di taman-taman umum di wilayah Canberra telah digambarkan sebagai kebiasaan buruk yang terus berlangsung.

Dalam sebuah wawancara, ketua lembaga ‘Keep Australia Beautiful’, Peter McLean, mengatakan, sampah popok kotor adalah penyumbang terbesar ketiga bagi limbah pembuangan di ibukota Australia, setelah bahan konstruksi dan ban.

"Orang-orang melemparkan popok keluar jendela dan meninggalkan mereka di tempat parkir. Bahkan di taman, kami melihat pembuangan popok kotor tak pada tempatnya," ungkap Peter.

Di Canberra, Popok Bayi Jadi Penyumbang Sampah Utama di Tempat Umum
Di Australia, 2 miliar sampah popok dibuang ke TPA tiap tahunnya.

Ia menerangkan, "Agaknya, banyak popok kotor dibuang dari mobil karena, seperti puntung rokok, mereka bau. Kami melihat segala macam hal yang dibuang di sisi jalan raya, tetapi popok sekali pakai adalah kekhawatiran yang terus menjadi perhatian indeks sampah nasional Keep Australia Beautiful."

Di Australia, 95% dari orang tua menggunakan popok sekali pakai, merepresentasikan sekitar 5,6 juta popok sekali pakai yang digunakan per hari.

Sementara sebagian besar sampah dibuang pada tempatnya, Peter mengatakan, popok menyumbang 25% dari tumpukan sampah yang dibuang di dalam dan di sekitar Canberra.

Di samping data tersebut, sebuah laporan yang diterbitkan lembaga Keep Australia Beautiful menyebut, Wilayah Ibukota Australia – Canberra dan sekitarnya - memiliki tingkat pembuangan sampah popok terendah dari semua negara bagian dan teritori.

Membuang popok bayi yang kotor di pinggir jalan dan di taman-taman umum di wilayah Canberra telah digambarkan sebagai kebiasaan buruk yang terus

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News