Di GBI Bellevue Depok, Grace PSI Tegaskan Negara Tak Boleh Dikalahkan Intoleransi
jpnn.com, DEPOK - Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie meminta pemerintah Kota Depok, Kementerian Agama dan aparat setempat tidak kalah dari kelompok intoleran yang menghalangi peribadatan umat GBI Cinere Bellevue.
“Hak untuk beribadah sesuai agama dan kepercayaan masing-masing adalah hak konstitusi yang melekat kepada setiap warga negara, tidak perlu izin dan tidak perlu bayar. IMB hanya dibutuhkan untuk pembangunan rumah ibadah. Sedangkan untuk kapel atau rumah doa, perlakuannya sama seperti musholla, tidak perlu IMB,” tegas Grace Natalie.
Siang tadi, Minggu (17/9), Grace Natalie ikut serta dalam pertemuan terbatas di GBI Bellevue.
Dalam pertemuan tersebut turut hadir Bimas Kristen Jawa Barat Kementerian Agama Harahap Nainggolan, Kapolres Depok Kombes Ahmad Fuady, Komandan Kodim 0508 Depok Letkol Inf Totok Priyo, pendeta GBI Bellevue Didi S. Natha.
Di hadapan peserta pertemuan, Bimas Kristen Jawa Barat Harahap Nainggolan menjelaskan bahwa sesuai aturan yang berlaku, kapel atau rumah doa tidak perlu mengurus IMB sebagaimana yang disyaratkan dalam PBM 2 menteri terkait Pendirian Rumah Ibadah.
Cukup melakukan pemberitahuan saja kepada RT dan RW setempat.
“Negara tidak boleh kalah dalam menghadapi kelompok intoleran. Terima kasih kepada Kapolres Depok dan Komandan Kodim Depok yang telah berkomitmen untuk menjamin keamanan dan keselamatan umat yang beribadah. Mohon tindak tegas mereka yang melanggar konstitusi dengan menghalangi orang beribadah,” tutup Grace Natalie. (dil/jpnn)