Di Hadapan Kader PDIP, Zaini Abdullah Berjanji Jaga Perdamaian Aceh
jpnn.com - JPNN.com BANDA ACEH - Gubernur Nangroe Aceh Darussalam, Zaini Abdullah mengatakan akan terus menjaga perdamaian Aceh yang tertuang dalam Perjanjian Helsinki. Menurutnya, perjanjian itu tidak akan dikhianati karena sudah menjadi janji yang terpatri.
“Sampaikan salam saya untuk Presiden Jokowi, selama saya masih gubernur Aceh, maka perdamaian di Aceh akan saya jaga, bagi saya perjanjian Helsinki adalah janji, dan bagi saya hidup dalam janji adalah sebuah kehormatan,” kata Zaini Abdullah saat membawakan sambutan di Rakerda PDIP Provinsi Aceh digelar di Hotel Grand Aceh, Sabtu (6/8).
Abu Doto menjelaskan, perdamaian merupakan harga mati, harus tetap terjaga. Apalagi kata dia,perdamaian juga merupakan amanah dari Wali Nanggroe, Almarhum Hasan Ditiro.
Pernyataan pria yang karib disapa Abu Doto itu menjadi menarik karena dia juga kini berstatus sebagai calon independen pada Pilgub Aceh 2017. Ia menggandeng Nasaruddin sebagai wakilnya dan menggunakan akronim AZAN.
Menjadi menarik lagi karena hadir calon yang bakal menjadi saingan Abu Doto, yakni mantan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf dan Zaini Djalil dari Partai Nasdem. Keduanya dikabarkan akan diusung PDIP sebagai cagub dan cawagub pada Pilkada Feburari 2017 mendatang.
Tampak pula Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto Sekjen DPP PDIP dan Wasekjen DPP PDIP Ahmad Basarah.
Kehadiran Abu Doto di tengah kader Banteng juga menjadi momen yang pas. Maklum ada dua kondisi yang membuat kalimat mantan menteri Luar Negeri GAM tersebut mendapat sambutan hangat.
Pertama, acara raker PDIP dilangsungkan menjelang peringatan ditantanganinya kesepakatan damai antara Pemerintah RI dengan GAM di Helsinki pada tanggal 15 Agustus 2005. Kedua, konteks dukung mendukung Pilkada yang memasuki tahap akhir pendaftaran calon.