Kamis, 21 Oktober 2010 – 12:22 WIB
BOGOR – Unjukrasa satu tahun pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Wakil Presiden Boediono masih berlanjut. Setelah demo besar-besaran di Jakarta pada 20 Oktober 2010 dan demo ricuh di Makassar, 19 Oktober 2010, aksi berlanjut ke Istana Bogor, Jawa Barat, tempat berlangsungnya sidang kabinet paripurna yang dipimpin Presiden SBY, Kamis (21/10).
Demo di depan Istana Bogor dilakukan kalangan petani dan masyarakat buruh. Mereka menilai kebijakan pemerintahan SBY-Boediono belum berpihak kepada rakyat kecil. Dengan menggunakan pengeras suara, membentangkan spanduk, dan selebaran, puluhan warga yang demo itu meminta SBY-Boediono lebih memikirkan petani dan
wong cilik.
Sehari sebelumnya, demo besar-besaran terjadi di hampir seluruh provinsi di tanah air. Demo rusuh di Jakarta ditandai dengan tertembaknya seorang mahasiswa Universitas Bung Karno Jakarta, Farel Restu. Dia masih dirawat di RS Cipto Mangunkusumo (RCSM) Jakarta.
Kendati ada mahasiswa yang tertembak, namun polisi membantah ada perintah di tempat. Kebid Humas Polda Metro Jaya, Kombes (Pol) Boy Rafli Amar, mengatakan, polisi hanya terdesak oleh ribuan pendemo di Jakarta Pusat itu.
(gus/jpnn)