Di Lingga Manusia Banyak Jadi Santapan Buaya, Anggota DPRD Panggil Camat dan SKPD
jpnn.com - LINGGA - Manusia jadi korban keganasan buaya bukan pertama kali terjadi di Lingga. Putri, 8, warga kampung Dapur Arang, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau yang jasadnya belum juga ditemukan hanyalah korban terakhir. Keberadaan buaya masih menjadi ancaman bagi manusia disana.
Said Fakhrurazi, salah seorang anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lingga membenarkan bahwa tewasnya Putri menambah ketakutan tersendiri bagi warga disana. Tewasnya Putri menambah rentetan kejadian serangan buaya terhadap manusia di Pulau Lingga.
Sebelum kejadian di Kelumu, kejadian serupa akhir tahun 2014 lalu juga terjadi di Sungai Pinang. Korban yang bernama Saleh, juga lenyap. Sementara di Budus, ditambahkan Said, awal 2015 seorang warga juga digigit buaya saat nyondong udang. Namun korban berhasil melepaskan diri dan mendapat perawatan di rumah sakit (RS).
"Ini kejadian yang kesekian kalinya," jelas Said.
Ia berharap, tindak lanjut dari kejadian ini cepat dicarikan solusi. Sebelum korban bertambah banyak. Ia juga mengatakan, populasi buaya yang merata di seluruh sungai di Lingga sangat mengkhawatirkan.
Sementara ditempat terpisah, Muhammad Nizar, ketua DPRD Lingga mengatakan ikut berduka terhadap kejadian yang menimpa Putri.
"Kami turut berduka, semoga Allah memberikan kesabaran dan ketahaban bagi keluarga yang ditinggalkan," ungkap Nizar.
Menanggapi isu populasi buaya yang semakin meresahkan, Nizar mengatakan dalam waktu dekat DPRD akan memanggil semua camat dan SKPD terkait, untuk membicarakan langkah bijak menanggulangi predator buaya ini.