Di Tengah Pandemi, Neraca Perdagangan Indonesia-Swiss Masih Surplus Rp 10,37 Triliun
SECO memperkirakan produk domestik bruto (PDB) Swiss pada 2021 meningkat 3,6 persen dari 3 persen perkiraannya pada Maret lalu.
Ekonomi Swiss diharapkan akan memasuki pertumbuhan positif sampai dengan akhir 2021, setelah pada triwulan pertama 2021 mengalami pertumbuhan negatif 0,5 persen. Demikian juga, pertumbuhan ekonomi Swiss pada 2020 turun hingga -2,9 persen.
Duta Besar RI untuk Swiss dan Liechtenstein Muliaman Hadad memperkirakan pada triwulan III dan IV tahun 2021 neraca perdagangan masih akan meningkat sebagaimana periode yang sama tahun lalu.
Menurut Dubes Muliaman, relaksasi kegiatan masyarakat di Swiss akan mendorong peningkatan kegiatan perekonomian Swiss sehingga diharapkan akan meningkatkan permintaan terhadap produk-produk Indonesia.
Hubungan Indonesia-Swiss semakin meningkat tidak hanya antarpemerintah tetapi juga antarpebisnis, dan antarmasyarakat.
Indonesia dan Swiss tahun ini memperingati 70 tahun hubungan bilateral sejak dibukanya hubungan diplomatik kedua negara pada 1951.
Bagi Indonesia, Swiss merupakan investor terbesar kedua dari benua Eropa. Swiss termasuk dalam daftar 10 negara teratas untuk investasi asing langsung (FDI) di Indonesia.
Sesuai data Kementerian Investasi/BKPM, nilai investasi Swiss di Indonesia pada semester pertama 2021 mencapai USD 469,5 juta dolar AS (sekitar Rp6,7 triliun) dengan total 199 proyek.